“Pencegahan DBD harus diawali dengan kesadaran diri warga untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk,” kata Shabrina Ghassani Roza, seorang dokter dari Enesis Group, dalam acara sosialisasi pencegahan DBD di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Minggu.
Shabrina menjelaskan, pencegahan DBD bisa dilakukan dengan cara sederhana, melakukan 3M Plus, yakni menutup tempat penyimpanan air, menguras bak mandi, serta mengubur dan mendaur ulang barang tak terpakai.
Kemudian, plusnya, salah satunya adalah menggunakan lotion tolak nyamuk, atau dengan menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, atau tidur menggunakan kelambu.
Bersamaan dengan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia, Enesis Group yang merupakan produsen lotion penolak nyamuk, menyelenggarakan sosialisasi pencegahan DBD kepada penduduk di sekitar pabriknya di Jatinegara.
Daur ulang sampah
Pada sosialisasi itu selain edukasi mengenai DBD dan cara pencegahannya, Enesis Group juga mengadakan Workshop Daur Ulang Sampah bekerja sama dengan Bank Sampah Induk (BSI) Gesit Menteng.
“Dengan adanya pembinaan dan pelatihan dari Enesis Group, kita dapat memanfaatkan sampah plastik menjadi suatu karya seni sehingga sampah ini tidak lagi menjadi penghambat saluran air yang menjadi penyebab banjir atau merusak lingkungan,” kata pengelola BSI Gesit, Sri Endarwati.
Sampah justru bisa diolah dijadikan barang seni dan bermanfaat, seperti tas, tempat tisu, pot bunga, atau tempat pensil dan lain-lain.
Elkana Lewerissa, publik relation head Enesis Group, dalam siaran pers mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan wujud nyata komitmen Enesis Group untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas mengenai bahaya dan pencegahan DBD.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik agar dapat diolah menjadi barang yang bernilai guna,” tambahnya.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com