Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada beberapa kesempatan selalu menegaskan, pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan konstruksi dengan  cara biasa. Namun butuh penerapan teknologi agar percepatan pembangunan bisa dicapai. Untuk itu, Balitbang Kementerian PUPR sebagai dapur inovasi berusaha menjawab tantangan  tersebut dengan berbagai terobosan teknologi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini Balitbang PUPR sudah bertransformasi menjadi lembaga “Elit dan Membanggakan” di lingkungan Kementerian PUPR. “Kini riset dan teknologi menjadi salah satu dari 5 pilar terobosan Kementerian PUPR dalam percepatan pembangunan infrastruktur di tanah air,” kata Menteri Basuki.

Menteri Basuki juga sangat bangga dengan 7 (tujuh) inovasi yang dilahirkan Balitbang, yakni Teknologi Blok Beton Terkunci (untuk sungai), Teknologi Blok Beton 3B (Berkait,  Berongga dan Bertangga) sebagai alternatif teknologi pengaman pantai/abrasi, Teknologi Saluran Irigasi (beton) Modular, Teknologi Jembatan Untuk Desa Asimetris (Judesa), Teknologi Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN) satu lantai, Teknologi Tambal Cepat Mantap (TCM), terakhir dan Teknologi Biotour (Instalasi Daur Ulang Air Limbah).

Baca juga  ACA Pacific Solution Day 2018 untuk Pebisnis yang Akan Memimpin Masa Depan Digital

Sebenarnya Balitbang telah menghasilkan puluhan bahkan ratusan jenis teknologi. Namun, 7 (tujuh) produk teknologi inilah yang benar-benar sudah siap, baik dari segi spesifikasikasi teknisnya dan segi gambar desainnya, sehingga bisa langsung diterapkan. Produk-produk tersebut bahkan sudah diminati oleh beberapa perusahaan, baik BUMN maupun swasta.

Salah satu perusahaan yang tertarik adalah PT Wika Beton, anak perusahaan dari BUMN PT Wika. PT WIKA Beton sangat antusias dengan beberapa teknologi besutan Balitbang seperti Judesa (Jembatan untuk Desa Asimetris), RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), dan Box Tersier Irigasi berbahan Ferrocement. Dalam rapat tersebut, PT Wika Beton juga berminat untuk menjajaki pendanaan bagi penerapan purwarupa produk hasil litbang Kementerian PUPR melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN tersebut.

Salah satu teknologi yang sangat menyedot perhatian perusahaan adalah teknologi jembatan gantung Judesa (Jembatan untuk Desa Asimetris). Judesa merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan konektivitas antar-desa, yang pada gilirannya akan mendorong perkembangan ekonomi pedesaan. Hal ini sesuai dengan implementasi Nawacita ketiga Presiden Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. [majalahagraria.today]

Baca juga  Sistem Transaksi Non Tunai Tingkatkan Layanan di Jalan Tol