Pekanbaru ((Feed)) – Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sutisno membenarkan kondisi cuaca kota setempat memburuk hingga jarak pandang 1,5 km pada Senin pagi.
“Kondisi cuaca subuh sampai jam 08.00 WIB memang padat dan jarak pandangnya sempat 1,5 km akan tetapi di atas itu jarak pandang naik jadi 2 km,” kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sutisno pada rapat menyikapi perkembangan cuaca dan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Pekanbaru di Posko Darurat Asap di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Jalan Dahlia.
Rapat diikuti oleh Walikota Pekanbaru Firdaus, Kadisdik, Plt.KaDiskes, Kadis DLHK Kepala BMKG, DPKP, Plt.Ka|aksa BPBD, Kepala P3E Sumatera KLHK Riau, Dinsos, Polresta, Kodim, Kominfo, camat dan lainnya.
Selanjutnya Sutisno menjelaskan udara di Pekanbaru pada Senin subuh memadat atas bentukan partikel jerebu (asap) dan uap air.
Namun seiring waktu saat matahari bersinar dan adanya arah angin maka pemadatan udara Pekanbaru berkurang sehingga jarak pandang menjadi membaik.
“Jam 08.00 WIB kondisi jarak pandang 2 km dan kini di atas pukul 09.00 WIB sudah 3 km,” tutur Sutisno.
Ia menambahkan asap di Pekanbaru merupakan dampak dari pengiriman asap dari luar Ibu Kota Provinsi Riau itu, yakni berasal dari Kampar, Rengat dan Dumai,
Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru, Burhan Gurning, menyatakan Pekanbaru sejauh ini tidak ada titik panas atau zero hotspot. “Pekanbaru hanya terimbas dari kiriman asap.”*
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com