AGRARIA.TODAY – Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) Letjen TNI (Purn). Doni Monardo menyampaikan duka cita mendalam, atas wafatnya mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja, Jumat (26/5).
“Keluarga besar PPAD turut berduka atas wafatnya Pak Sarwono tercinta. Semoga Pak Sarwono mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan YME. Semoga, keluarga tabah melepas kepergian alam. Aamiin YRA,” kata Doni via pesan aplikasi yang diterima, Jumat (26/5).
“Beliau berjasa besar dalam memberikan masukan dan saran, untuk pemulihan ekosistim Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum,” imbuhnya.
Mantan Menteri Lingkungan Hidup era Soeharto, Sarwono Kusumaatmadja meninggal dunia akibat kanker paru-paru dalam usia 79 tahun di Penang, Malaysia, Jumat (26/5) pukul 17.15 waktu setempat.
Menurut info yang diterima , jenazah Sarwono diperkirakan tiba di Jakarta, Sabtu (27/5) pukul 15.00 WIB, untuk disemayamkan di rumah duka.
Minggu 28 Mei, jenazah akan disemayamkan di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Setelahnya, pada hari yang sama, jenazah akan dikebumikan di Pemakaman San Diego Hills, Midday Mansion, Kav.C-31, Karawang, Minggu (28/5).
Sarwono Kusumaatmadja lahir di Jakarta, 24 Juli 1943. Insinyur Sipil ITB ini tercatat tiga kali menjabat menteri.
Di era Soeharto, Sarwono dipercaya menjadi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Di era Gus Dur, Sarwono menduduki posisi Menteri Kelautan dan Perikanan. Dia juga pernah menjadi anggota DPD mewakili DKI Jakarta, untuk masa bakti 2004-2009.
Citarum Harum
Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat, sempat dijuluki sebagai sungai terkotor di dunia pada tahun 2018.
Namun, kerja keras yang antara lain dimotori oleh Doni Monardo selaku inisiator dan konseptor utama Program Citarum Harum, berhasil mengangkat derajat Sungai Citarum. Kondisinya kini jauh lebih baik.
Dalam memulihkan Sungai Citarum, Doni mendapat banyak dukungan. Antara lain dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja dan Erna Witoelar, dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kuntoro Mangkusubroto, yang pernah ditugaskan untuk pemulihan Citarum oleh ITB.
Serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir, yang memberikan masukan tentang pentingnya perguruan tinggi di Jawa Barat untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di DAS Citarum.
“Awalnya, warga sekitar Majalaya tahu bahwa sungai ini, dulu tidak ada airnya, yang ada sampah, kita bisa jalan di atas sungai sekarang airnya mengalir baik,” kata Doni yang juga mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam diskusi bertema “Bela Negara Menjaga Alam – Sinergi Pentahelix Sukseskan Citarum Harum” di Sektor 5 Citarum Harum, seperti dikutip ANTARA, medio November 2022.
Program Citarum Harum, tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum, akan berakhir pada 2025.
Karena itu, Doni memohon kepala daerah dan tokoh masyarakat serta pihak terkait lainnya, untuk serius memikirkan masa depan penanganan Sungai Citarum, setelah berakhirnya Perpres 15 Tahun 2018 ini.