AGRARIA.TODAY – Dalam rangka memperkuat mitigasi bencana tsunami dan abrasi pantai berbasis ekologi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggagas kegiatan penanaman 7.000 bibit pohon mangrove di Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sultra, Kamis (12/10). Penghijauan di kawasan bibir pantai itu juga dilakukan untuk mendukung pertumbuhan pariwisata lokal sekaligus menjadi komitmen bangsa dalam mengurangi dampak perubahan iklim yang kian dirasakan secara global.
“Ini adalah kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan mitigasi di kawasan pantai untuk mengurangi risiko bencana tsunami dan abrasi pantai,” jelas Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Prasinta Dewi.
Giat penanaman bibit pohon bernama latin rizhopora sp. itu sendiri menjadi satu dari beberapa rangkaian kegiatan peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2023 yang digelar di “Bumi Anoa” pada Selasa-Jumat (11-13/10). Dari giat yang diikuti oleh unsur pemerintah, dunia usaha, pegiat kebencanaan, akademisi dan masyarakat sekitar itu, Prasinta mengimbau agar pertumbuhan mangrove dapat dijaga sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan secara berkelanjutan.
“Ini harus dijaga dan dirawat agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat pesisir secara berkelanjutan,” kata Prasinta.
“Kita harus menjaga alam ini karena niscaya alam juga akan menjaga kita kelak di kemudian hari,” lanjutnya.
Sejalan dengan Prasinta, Penjabat Bupati Konawe, Harmin Ramba akan berkomitmen untuk menjaga kelestarian dari bibit pohon mangrove tersebut. Pihaknya akan menitipkan apa yang telah ditanam hari ini kepada Kepala Desa setempat dan masyarakat sekitar.
“Kita siap menjaganya agar manfaatnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat kita,” kata Harmin.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio mengatakan bahwa gerakan yang dilakukan pada sore hari ini sarat akan pembelajaran bagi khalayak tentang bagaimana menjaga bumi seisinya. Mangrove selain dapat menjaga pesisir pantai dari ancaman tsunami dan abrasi pantai juga berfungsi sebagai rumah ekosistem pesisir.
“Melalui giat ini kita juga ingin mengedukasi masyarakat bagaimana kita menjaga lingkungan dan vegetasi ini,” jelas Asrun.
“Apa yang kita lakukan tadi dapat menjadi pelindung. Karena kita tahu mangrove punya kekuatan untuk melindungi bencana tsunami dan berbagai manfaat lainnya,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Anggota Komisi VIII DPR RI, Ina Ammania memberikan apresiasi kepada BNPB , Pemprov Sultra, Pemkab Konawe dan seluruh yang terlibat dalam giat penghijauan pesisir pantai tersebut. DPR RI akan terus mendukung segala sesuatu yang berkaitan dengan peningkatan kesiapsiagaan, mitigasi dan pengurangan risiko bencana di Tanah Air. Sebab, hal itu merupakan kewajiban yang harus terus dilaksanakan demi menjaga masa depan bangsa.
“Kita berkewajiban menjaga lingkungan. Untuk kesiapsiagaan ini kami mendukung sekali,” kata Ina.
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#BudayaSadarBencana
#ResiliensiBerkelanjutan