AGRARIA.TODAY – Jurnalis Lingkungan Indonesia (Society of Indonesia Environmental Journalists/SIEJ) menggelar “Greenpress Community”.

Acara yang berlangsung pada 8-9 November 2023 itu digelar di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta dan Hotel Habitare Setiabudi.

Ada berbagai seminar dan workshop yang membahas berbagai isu seperti kelautan, transisi energi, hutan, sampah perkotaan serta Pemilu 2024.

Bahkan, SIEJ juga bakal mengundang para bakal Calon Presiden di Pemilu 2024 untuk membedah program mereka dalam penyelamatan lingkungan.

Berbagai pihak pun mengapresiasi acara ini. Salah satunya Dewan Pers.

Anggota Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro menilai, lingkungan merupakan isu yang perlu menjadi perhatian jurnalis.

Sebab, isu jurnalisme lingkungan belum menjadi perhatian utama di banyak kanal media. Sehingga berdampak ke kurang maksimalnya kontrol sosial.

“Kami prihatin dengan banyak hal tentang lingkungan. Banyak kerusakan lingkungan akibat masyarakat atau kebijakan,” kata Sapto saat pembukaan Greenprees Comunity di Usmar Ismail Hall, Jakarta Selatan, Rabu (8/11).

Baca juga  Duka NTT Duka Indonesia

Dia mencontohkan soal bencana alam seperti banjir dan polusi udara yang belakangan terjadi di Jakarta sekitarnya.

Hal tersebut mesti menjadi perhatian serius jurnalis untuk membantu dalam penanganan isu lingkungan.

“Lingkungan adalah bagian dari peradaban. Kita punya banyak kesempatan untuk mengelola dan menjaga lingkungan khususnya melalui teknologi,” tutur Sapto yang juga menjabat Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Pers di Dewan Pers ini.

Ia menuturkan, Green Press Comunity punya semangat menjaga lingkungan dan peradaban ke depan.

Dalam pasal 3 ayat 1 UU Pers fungsi jurnalistik merupakan pemberi nformasi, edukasi dan kontrol sosial.

”Saya harap dari acara dan kegiatan ini selanjutnya agar para jurnalis selalu ingat dengan kontrol sosial,” jelas Sapto seraya disambut tepuk tangan mayoritas peserta.
Ia meyakini, fungsi kontrol sosial sangat penting untuk mencegah terjadinya kesalahan oleh siapapun dalam mengelola lingkungan termasuk pemerintah.

Sebab, lanjut Sapto, jika tak menjalankan amanah itu sama saja bukan jurnalis yang bertanggungjawab terhadap kondisi di sekitarnya.

Baca juga  Dinas LH DKI uji emisi cerobong asap pabrik peleburan baja

“Ada tanggungjawab yang besar bagi jurnalis untuk menunjukkan rasa cinta kepada negara ini. Salah satunya melalui kontrol sosial,” harap Sapto yang juga seorang wartawan senior ini.