Jakarta – Trini Haryani, Pegiat Literasi dari Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia menegaskan bahwa apapun latar belakang seseorang dan dari jenis elemen masyarakat apapun, semua orang membutuhkan buku sebagai gerbang pengetahuan dan peningkatan taraf hidup. Hal itu diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Nasional bidang Perpustakaan 2019 Bidang Perpustakaan di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (15/03/2019).
“Siapapun anda, punya jabatan apapun ada, dari latar belakang ekonomi, etnis maupun golongan apapun anda, pasti butuh buku! Buku harus ada di hati! Karena apa? Buku ini jendela ilmu pengetahuan, kita bisa meningkatkan taraf hidup dan perilaku melalui buku,” tegasnya.
Menurut Trini, kegemaran masyarakat untuk membaca buku tak lepas dari peran dan pengembangan perpustakaan. Pengembangan Perpustakaan di Indonesia mulai dari tingkat desa, kabupaten kota, provinsi sampai tingkat pusat mengacu pada Pasal 7 UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Dengan demikian, Pemerintah akan menjalankan kewajiban tersebut dengan bersungguh-sungguh sebagai amanat pelaksanaa undang-undang. Masyarakat memiliki kewajiban memelihara, merawat dan menjaga fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah dengan baik. Timbal balik ini pun tidak saja dalam hal penyediaan fasilitas dan pemeliharaannya, tapi juga bisa sebaliknya. Masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan perpustakaan juga dapat menyediakan fasilitas perpustakaan sebagaimana penjelasan Pasal 16 dalam UU Nomor 43 Tahun 2007. Perpustakaan bisa saja dimiliki oleh masyarakat.
Ditambahkan Trini, kesuksesan perpustakaan harus memenuhi dari tiga hal yang mendasar, yaitu Pertama, kedekatan akses buku bagi masyarakat. “Akses buku harus menjangkau masyarakat. Keterjangkauan itu yang harus diupayakan agar buku dekat dengan masyarakat,” kata Trini.
Kedua, membuat suasana bahagia. “Mobile Perpustakaan (Perpustakaan Bergerak) dan perpustakaan di tingkat pemerintah harus menjangkau daerah pedesaan dan daerah terpencil, usahakan setiap desa dan daerah punya perpustakaan untuk menghadirkan kebahagian di tengah masyarakat,” lanjutnya Trini.
Dan ketiga, terjadinya perubahan masyarakat khususnya di bidang pengetahuan.
Dalam kesempatan yang sama Trini juga menyampaikan penyebaran pengetahuan melalui buku dan berbagai aktivitas secara maksimal akan mampu mengubah masyarakat lebih cerdas. Sosialisasi keberadaan perpustakaan harus bekerjasama dengan para pihak. Berbagai upaya harus dilakukan untuk pencapaian hasil yang maksimal.