AGRARIA.TODAY – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta Kepala Daerah untuk mengutamakan program pengendalian Pandemi Covid-19 di tahun 2022 ini.

Hal itu diungkapkan Mendagri Tito saat memberikan arahan kepada Gubernur Lampung, bupati dan wali kota se-Provinsi Lampung dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Monitoring, Evaluasi Program, dan Kegiatan Strategis Provinsi Lampung di Mahan Agung, Bandar Lampung, Rabu (5/1/2022).

“Yang paling utama sekali adalah pengendalian pandemi, karena kendali pandemi ini menjadi kunci bagi kita semua untuk bisa mencapai target pendapatan sekaligus untuk membuat dan mengeksekusi program sesuai dengan rencana belanja,” ungkap Mendagri.

Dijelaskan juga oleh Mendagri, kalau pandeminya tidak terkendali akan sangat sulit bagi daerah mencapai target pendapatan dan target belanja. “Karena mengelola pemerintahan itu, baik di pusat di daerah sama, bagaimana caranya pendapatan lebih besar daripada belanja, kira-kira seperti itu, pendapatan yang banyak belanjanya kira-kira di bawah sedikit itu namanya surplus, jangan sampai target pendapatan tidak sampai belanjanya tinggi itu namanya defisit, tidak bisa di eksekusi,” tambah Mendagri.

Di sisi lain, ia melihat dalam proses penanganan pandemi, ia menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Lampung karena hampir semua indikator penanganan pandemi kasus positif (positif rate), tingkat keterisian rumah sakit bed ocupancy rate (BOR), dan lain-lain itu relatif bagus.

Baca juga  Kemendagri Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua Lewat Percepatan Penyerapan APBD Tahun Anggaran 2021

“Tingkat vaksinasi juga sudah di atas 70 persen. Terimakasih banyak, namun saya menyampaikan kepada Bapak Gubernur, Bapak-Ibu Bupati/Walikota supaya tidak boleh lengah. Kenapa?Karena kita sedang menunggu ini, massa yang sangat penting, yaitu setelah Natal dan Tahun Baru, kita lihat 2 minggu ke depan, mudah-mudahan secara nasional tidak terjadi lonjakan signifikan, termasuk Lampung juga tetap bisa landai,” harap Mendagri Tito.

Ditekankan Mendagri, dua minggu setelah puncak libur Nataru, merupakan tes yang sangat penting, karena dengan capaian vaksin nasional yang tinggi, sehingga kekebalan tubuh sudah terbentuk menjadi modal kita.

“Dengan adanya varian Omnicorn, mudah-mudahan bisa diatasi oleh kemampuan antibodi yang sudah terbentuk,” ucapnya.

Selain itu, masih kata Mendagri, pihaknya juga meminta kepada Kepala Daerah tetap mengampanyekan protokol kesehatan, terutama memakai masker, apapun variannya, masker nomor satu, mengingat ini penyebaran penyakit masuk rongga pernafasan.

“Kedua, mempercepat vaksinasi bagi yang belum terutama lansia, sisir kembali door to door, supaya orang tua ini yang paling rentan, sehingga tingkat kematian bisa betul-betul diturunkan,” imbuhnya.

Dilanjutkan Mendagri, yang ketiga, Kepala Daerah untuk menyiapkan kalau ada skenario terburuk ketika terjadi lonjakan kasus, kemudian ada yang masuk rumah sakit karena varian Omricon dan angkanya tinggi, untuk kemudian diberikan perawatan maksimal dan sudah siap, karena kita belajar dari pengalaman yang lalu, sarana prasarana fasilitas kesehatan, perobatan, oksigen, tenaga kesehatan dalam satu bulan ini, betul-betul disiapkan.

Baca juga  Ditjen Polpum Kemendagri Gelar FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme

“Kita belum paham karakter daripada Omnicron, mudah-mudahan bisa dinetralisir betul oleh antibodi kita,” harap Mendagri.

Dikatakan Mendagri, kalau pandemi sudah terkendali dengan baik, pemerintah daerah bisa dengan paralel menjalankan pogram-program yang perlu untuk menjadi perhatian di Provinsi Lampung, terutama adalah pemulihan ekonomi.