AGRARIA.TODAY – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) mendorong Kabupaten Tasikmalaya mempercepat laju vaksinasi. Pasalnya, di akhir 2021 Kabupaten Tasikmalaya masih berada pada deretan daerah di Jawa Barat dengan persentase capaian vaksinasi terendah.

Upaya itu dilakukan Kemendagri dengan memonitoring langsung pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro serta percepatan program vaksinasi di daerah tersebut. Monitoring dipimpin oleh Direktur Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa (FPKAD) Ditjen Bina Pemdes Paudah, Senin (21/2/2022). Dalam kunjungan itu, Paudah didampingi Analis Kebijakan Ahli Madya FPKAD Wilayah II Nana Wahyudi dan staf FPKAD Wilayah II.

Paudah menuturkan, berdasarkan informasi yang dikantongi, rendahnya persentase ini karena adanya masyarakat yang terpapar isu atau kabar hoaks seputar vaksin, dan sikap antipati dari segelintir masyarakat yang tidak percaya vaksin.

Kendati demikian, Paudah mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya dalam meningkatkan laju vaksinasi. Dirinya mengingatkan, agar Pemkab Tasikmalaya tetap semangat mengejar target vaksinasi dengan memperhatikan masa berlaku penyuntikan dosis pertama.

“Jangan sampai ada warga yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama melebihi enam bulan (tapi) tidak disuntikkan dosis kedua,” pesannya.

Baca juga  Kemendagri Apresiasi Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta Tahun 2020

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya Mohamad Zen menjelaskan, capaian vaksinasi yang rendah tersebut karena 10 persen warganya telah melakukan vaksinasi di luar Kabupaten Tasikmalaya. Hingga saat ini, pemerintah terus berupaya mempercepat vaksinasi melalui berbgai cara.

Langkah itu, lanjut Mohamad, misalnya dilakukan dengan memanfaatkan keberadaan Puskesmas dan menyediakan fasilitas vaksinasi di berbagai event. Selain itu, pemerintah juga menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat melalui sejumlah kegiatan seperti pengajian dan lainnya. Bahkan, sosilaisasi dilakukan denga melibatkan mahasiswa yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah tersebut.

“Selama vaksinasi dosis pertama, program door to door dilakukan Pemkab Tasikmalaya dengan melibatkan Dandim dan Polres untuk menjangkau warga di lokasi terpencil. Upaya tersebut berbuah manis karena pada bulan Februari 2022 data menunjukkan 85 persen warga telah divaksin untuk dosis pertama, 50 persen untuk dosis kedua, dan 93 persen untuk vaksin bagi lansia,” terangnya.

Baca juga  Mendagri Minta Kepala Daerah Perhatikan Kenaikan Harga Komoditas Pangan

Dalam kesempatan itu, Paudah dan rombongan juga berkunjung ke Desa Singaparna untuk memantau Posko Desa dan pelaksanaan vaksinasi anak di SDN 4 Singaparna. Selain itu, Paudah juga hendak memastikan alokasi penggunaan Dana Desa di Desa Singaparna berjalan sesuai aturan, terutama terkait penanganan Covid-19 dan Bantuan Lansung Tunai (BLT) Dana Desa.