AGRARIA.TODAY – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama United Cities and Local Governments Asia Pasific (UCLG ASPAC) atau Serikat Perkotaan dan Pemerintahan Kawasan Asia Pasifik berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Jawa Barat menggelar seminar internasional Road to G20. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Mercure City Center Bandung secara daring dan luring, Kamis (24/2/2022).
Seminar bertajuk “Fostering Collaboration between Cities to Accelerate Solution toward Climate Change, the Pandemic and Economy Recovery” ini diharapkan dapat menyuarakan informasi Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia kepada pemerintah daerah (pemda) dan stakeholder lainnya.
Selain itu, agenda ini diharapkan menjadi sarana bertukar pengalaman mengenai praktik baik serta pentingnya kolaborasi antarkota dalam mengatasi perubahan iklim dan pandemi Covid-19 beserta dampak sosialnya. Terlebih, tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Presidensi G20 Indonesia telah dimulai sejak 1 Desember 2021 dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.
Adapun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berperan menjadi kementerian pengampu pada agenda Engagement Groups Urban 20 (U20) dengan Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi Co-Chairs atau ketua pada agenda tersebut.
Dalam sambutannya mewakili Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro, Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kemendagri Eko Prasetyanto Purnomo Putro menyampaikan kota merupakan suatu simpul yang sangat penting bagi sistem perkotaan maupun ekonomi wilayah. Sebab, kota merupakan tempat terkonsentrasinya aktivitas-aktivitas ekonomi. Karenanya, urbanisasi menjadi hal yang tidak terhindarkan.
Di lain sisi, tambah Eko, dampak meningkatnya urbanisasi setiap tahunnya mendorong perkotaan mengkonsumsi lebih dari 75 persen energi dunia, dan menyumbang 75 persen tingkat emisi. Hal ini menyebabkan perubahan iklim dapat dirasakan secara langsung di wilayah perkotaan. Di samping itu, saat ini perkotaan menghadapi 2 tantangan utama yakni, perubahan iklim, dan pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi terhambat. Untuk itu, Eko meminta hal ini agar menjadi perhatian khusus dalam rangka pemulihan ekonomi.
“Sejalan dengan hal tersebut Kemendagri sedang memfinalisasi Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perkotaan yang diharapkan dapat menjadi landasan bagi pemerintah daerah di Indonesia dalam membangun kota-kota di Indonesia, yang tidak hanya berfokus pada unsur fisik kota. Namun juga pada unsur budaya, ekonomi dan lingkungan hidup di perkotaan,” ujar Eko.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC Bernadia Irawati Tjandradewi menyampaikan tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030 yakni memberikan peluang kunci bagi kota-kota untuk mempromosikan paradigma pembangunan berkelanjutan. Hal itu utamanya bergerak menuju pemulihan yang tangguh dari krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh Covid-19. Selain itu, langkah ini sejalan dengan isu prioritas U20 yakni urban health and social inclusion, digitalization and growth, dan energy transitions.
Dalam kesempatan berbicara, Bambang Susantono selaku Vice President ADB mengutarakan Covid-19 telah berdampak melemahnya ekonomi perkotaan dan sangat dirasakan kaum rentan yang tinggal di perkotaan. Selaras dengan hal itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menekankan bahwa dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022, Indonesia selaku tuan rumah mengajak warga dan pemimpin dunia bergandengan tangan dan fokus bekerjasama untuk memulihkan diri dari pandemi serta membangun dunia secara berkelanjutan.
Lebih jauh ia mengatakan, Indonesia dengan kekayaan nusantara dapat berperan mendorong penguatan arsitektur Kesehatan dengan prinsip kesetaraan dan keadilan. Ia juga meminta pemerintah daerah untuk terus menggemakan presidensi G20 Indonesia di daerah masing-masing.
Selaku co -U20 Sekretaris Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja dan Asisten Perekonomian dan Keuangan Provinsi DKI Jakarta Sri Hayati memperkuat komitmen tentang pentingnya kolaborasi serta inovasi sebagai upaya pemulihan perekonomian pasca Covid 19, serta mempromosikan pembangunan hijau dan transisi energi di perkotaan.
Heri Roni Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama, mengakhiri Seminar dengan mengetengahkan pemikiran selama Seminar dengan menyampaikan bahwa Kota adalah garda terdepan dalam mempromosikan paradigma pembangunan berkelanjutan serta mendukung pemulihan yang tangguh dari krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh Covid-19.
Oleh karena itu, aksi daerah akan sangat mempengaruhi keberhasilan kebijakan di nasional maupun internasional. Dalam hal ini, U20 merupakan forum penting untuk menyelaraskan prioritas nasional dan komitmen global, serta membawa perspektif kota ke dalam agenda terdepan G20. Sejalan dengan hal tersebut, kolaborasi antar pemangku kepentingan di kota menjadi hal yang penting dan tidak terhindarkan.