AGRARIA.TODAY – Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar webinar SAPA DESA bertajuk “Penyusunan dan Sinkronisasi Data Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan (Prodeskel) di Wilayah Sumatera dan Jawa”, Kamis (24/2/2022). Webinar dipimpin langsung oleh Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Evaluasi Perkembangan Desa Wilayah II Khusus Jawa dan Bali Tiyar Cahya Kusuma.
Tiyar menyampaikan, pengumpulan data Prodeskel dilakukan melalui pendataan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Prodeskel tingkat desa, dan dapat dibantu penginputan data oleh operator desa. Sementara sumber informasi dalam pengumpulan data dapat diperoleh dari kepala keluarga, pengurus RT, pengurus RW, kepala dusun, kepala lingkungan, kepala desa, lurah, perangkat desa dan kelurahan, hingga pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).
“(Juga) Lembaga kemasyarakatan serta unit pelaksana teknis satuan kerja perangkat daerah dan perangkat pusat yang ada di desa, kelurahan, dan kecamatan,” katanya.
Ia memaparkan, sistem pengumpulan data terdiri dari dua cara. Pertama, data primer yang diperoleh melalui survei dan wawancara langsung dari petugas pendata/pencacah yang tergabung dalam kelompok kerja di lapangan. Kedua, data sekunder diperoleh melalui survei tidak langsung menggunakan data yang telah diperoleh dari desa sendiri maupun instansi yang dapat dipercaya.
Dalam proses pengolahan data, lanjut Tiyar, setelah proses penginputan data ke dalam aplikasi Prodeskel, sistem akan melakukan penghitungan nilai (skoring) setiap hari setelah jam 12 malam. Lalu dibuatlah perhitungan skor berdasarkan tanggal yang dicantumkan oleh petugas.
“Pastikan semua data tercukupi, sehingga penilaian akan mendekati hasil yang sesuai. Apabila satu data memiliki dua tanggal maka analisis akan digunakan tanggal yang terbaru pada tahun berjalan data Prodeskel harus diperbarui minimal 1 kali dalam 1 tahun,” tukasnya.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemdes Kemendagri Yusharto Huntoyungo menegaskan, kegiatan webinar SAPA DESA ini akan sering dilakukan dengan tema pembahasan yang berbeda, tentunya menyesuaikan kebutuhan dan program kegiatan di lingkup Ditjen Bina Pemdes. Ia berharap, dengan adanya diskusi ini dapat terjadi dialog interaktif antara pusat dengan daerah mengenai program-program yang ada beserta tantangan di lapangan.
Kegiatan webinar tersebut dihadiri juga oleh aparatur pemerintah desa yang terdiri dari unsur Pembangunan Desa (Bangdes), serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) dari sejumlah wilayah Indonesia.