Yogyakarta-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans) gandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) gelar Focus Group Discussion (FGD) II dengan mengusung tema “Inovasi Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Mendukung Era Baru Transmigrasi 4.0 di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi, UGM Yogyakarta, Sabtu (29/06).

Direktur Jenderal PKTrans M.Nurdin saat menjadi keynote speech dalam FGD tersebut menyampaikan bahwa pihaknya kini tengah menargetkan perubahan paradigma baru terkait pengembangan transmigrasi bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang mental spiritual, bidang kelembagaan dan bidang pengelolaan SDA.

Target tersebut diarahkan untuk mencapai kesejahteraan, kemandirian, integrasi transmigran dengan penduduk sekitar dan kelestarian fungsi lingkungan secara berkelanjutan.

“Pembangunan fisik di kawasan transmigrasi atau lokasi permukiman transmigrasi harus seiring dengan upaya peningkatan kualitas SDM masyarakat, karena itu adalah amanat dari Undang-Undang Ketransmigrasian yakni UU no.29 tahun 2009 perubahan UU no. 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menjelaskan terhadap capaian 4,5 Tahun kinerja bidang ketransmigrasian yakni sejak tahun 2015 hingga 2019. Diantaranya capaian sertifikasi lahan di kawasan transmigrasi dengan total beban tugas SHM sebanyak 341.552 bidang dengan jumlah sertipikat yang sudah terbit sebanyak 107.392 bidang atau 31,44 persen.

Baca juga  Tingkatan Kapasitas SDM di Desa, Kemendes PDTT Gandeng Kemendagri dan Kemendikbud

Selanjutnya dari sektor kemitraan melalui Kemitraan Badan Usaha (KBU) telah meraup Investasi dengan total senilai Rp16,9 triliun. Dengan rincian Rp12,02 triliun untuk nilai investasi dari 44 Badan Usaha dengan pola inti plasma melalui mekanisme IPT dan NKB yang sudah berjalan. Rp 1,7 triliun merupakan potensi investasi dari proyek dari renewable energy oleh Konsorsium Korea di Labangka, Sumbawa dan Rp 3,2 triliun dari potensi investasi dari permohonan IPT baru.

“Kedepannya target program kemitraan akan lebih ditingkatkan lagi, karena telah menghasilkan wilayah baru dan bernilai investasi yg sangat tinggi,” ungkapnya.

Pihaknya juga mengklaim pada 2020-2024 program transmigrasi menjadi sangat strategis untuk pemerataan, pertumbuhan dan menjaga keutuhan NKRI sehingga, perlu dilanjutkan dengan program-program yang fokus terhadap pengembangan masyarakat dan pengembangan kawasan.

Sementara itu, dari sektor peran strategis SDM di butuhkan pengembangan SDM bidang ekonomi, sosial budaya, mental spiritual, kelembagaan, dan pengelolaan SDA untuk meningkatkan kemandirian, integrasi sosial, produktivitas, dan kesejahteraan masyarakat.

“Untuk tahapan pengembangan SDM perlu penyiapan, penyesuaian dan pemantapan, serta kemandirian. Kami juga membutuhkan adanya roadmap pengembangan SDM sebagai strategi peningkatan kapasitas masyarakat dalam menunjang pengembangan kawasan,” katanya.

Untuk diketahui, FGD kali ini merupakan kelanjutan dari FGD I yang telah dilakukan pada 24 Mei 2019 lalu. Dalam FGD II juga dibahas dan di rumuskan tentang Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia yang diharapkan dapat menjadi pendukung Era Baru Transmigrasi 4.0 dalam system pengelolaannya.

Baca juga  Pendapatan Rata-rata Masyarakat Desa Meningkat

Dalam FGD II kali ini bertindak sebagai keynote speech yakni Dirjen PKTrans, M. Nurdin. Sedangkan untuk pemateri Ketua Tim Advisor Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Haryono Suyono, Sekda Provinsi Sulawesi Barat M. Idris, Pakar Sumber Daya Manusia UGM Sukamdi, Kepala Dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi Jawa Tengah Wika Bintang dan Sekda Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam