Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyakini pengembangan desa wisata di Indonesia akan memberikan dampak yang cukup besar untuk kemajuan desa menjadi lebih mandiri dan berkembang.

“Karena dari pengalaman selama 4 tahun ini, ternyata desa wisata itu mampu memberikan pendapatan yang besar. Bahkan, sejumlah desa-desa wisata ada yang membayar pajaknya lebih besar dari dana desa yang diterimanya,” kata Eko Putro Sandjojo usai melaunching Festival Desa Wisata Nusantara yang digelar Kemendes PDTT di Hotel Sahid, Jakarta pada Selasa (13/8).

Menurutnya, membangun desa wisata itu sebenarnya sederhana dengan menggali potensi yang ada diwilayah desa tersebut untuk dapat menghadirkan daya tarik bagi pengunjung. Lalu, buat event dan kompetisi atau lomba agar semakin banyak pengunjung yang datang.

“Ada salah satu desa di Gorontalo. ada sebuah desa yang kalau diliat sangat minim infrastrukturnya. Akses jalannya becek, Namun, desa itu menjadikan kekuatan untuk memiliki daya tarik dengan memanfaatkan potensi yang ada dengan membuat agar pengungunjung bisa tertarik menikmati petualangan dengan naik mobil off road,” katanya.

lebih lanjut, Eko menyampaikan bahwa dari terbangunnya desa wisata akan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan desa serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat desa.

Baca juga  Sosialisasikan BUMDES Lewat Ajang Fun Bike Tour de BUMDES

“Dengan pendapatan desa yang secara finansial sudah mandiri diharapkan desa-desa itu bisa mandiri dan pembangunan ini akan terus bisa berkesinambungan dan tentunya program-program pemerintah lainnya diharapkan bisa dibiayai oleh desa-desa yang mandiri tersebut,” katanya.

Oleh karena itu, Pemerintah pusat melalui sejumlah kementerian terkait seperti Kemendes PDTT, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat dan sejumlah kementerian terkait lainnya mendorong terbentuknya desa-desa wisata dan turut membantu mengembangkan desa-desa wisata tersebut

“Kita kumpulkan semua stakeholder yang berhubungan dengan pembuatan desa wisata ini, mulai dari pemerintah desa hingga pemerintah pusat dan pihak swasta serta perbankan yang turut membantu dalam mempercepat untuk membangun desa wisata. Agar desa-desa tersebut nantinya mampu menciptakan pendapatan diluar dari dana desanya. Jadi, saya harapkan dana desa itu bukan menjadi sumber utama pembangunan desa, tapi dana desa itu bisa menjadi stimulus pembangunan desa dan desa itu nantinya bisa mandiri secara finansial,” kata Eko yang menargetkan pada tahun 2020 akan terdapat sedikitnya 10.000 desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia.