Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mencoba moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta pada Rabu, 13 Maret 2019. Menteri Basuki didampingi para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Kementerian PUPR berangkat dari Stasiun Sisingamangaraja Pukul 14.25 menuju Stasiun Bundaran HI.
Setiba di Stasiun Bunderan HI pada Pukul 14.41, Menteri Basuki mengatakan kepada awak media kebanggaannya bahwa MRT yang dimiliki Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain. “Ternyata kita bisa, selama ini hanya mengagumi negara lain. Saya rasa kalau kita sungguh-sungguh pasti bisa. Mudah-mudahan kita semua sepakat bahwa kesan kita terhadap MRT ini,tidak kalah dibandingkan dengan MRT negara lain, seperti Singapura atau mungkin di Jepang,” kata Menteri Basuki.
Turut hadir Direktur Utama PT. MRT Jakarta William Sabandar dan Direktur Konstruksi Silvia Halim. Pembangunan MRT saat ini sudah hampir rampung. Setelah beroperasi penuh, Menteri Basuki berharap masyarakat dapat memanfaatkan secara maksimal dan mulai baralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
“Tentu belum optimal karena baru 16 Km dari Lebak Bulus ke Bunderan HI. Nanti akan dilanjutkan fase 2 dari Bunderan HI sampai Kampung Bandan sepanjang 8 Km sehingga total 24 Km. Secara bertahap manfaatnya akan lebih terasa apabila rute Puri Kembangan sampai Bantar Gebang (Barat-Timur) sudah terealisasi.,” ujar Menteri Basuki.
Kedepan mobilitas komuter Jakarta akan mengadopsi park and ride dimana masyarakat akan parkir di kantong parkir di luar Jakarta dan melanjutkan perjalanan menggunakan MRT atau transportasi umum lainnya.
Kehadiran MRT akan merubah sikap dan perilaku masyarakat Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya, dalam menjaga kebersihan dan ketertiban di sekitar stasiun MRT maupun gerbong kereta. “Kekurangan kita selama ini adalah menjaga kebersihan. Oleh karena itu saya sangat mendukung penegakan aturan yang tegas, tidak ada toleransi untuk kita tetap menjaga kebersihan,” kata Menteri Basuki.
Dalam pembangunan MRT, Kementerian PUPR melalui Komisi Keamanan Terowongan Jalan dan Jembatan melakukan sertifikasi laik fungsi untuk terowongan dan jembatan bentang panjang yang ada di rute MRT. Kementerian PUPR juga akan mengembangkan hunian dengan konsep Transit Oriented Developmet (TOD) di lahan milik Kementerian PUPR di Lebak Bulus. Dalam perjalanan menggunakan MRT, beberapa warga yang juga mendapatkan kesempatan ujicoba MRT, berbincang dan minta foto bersama Menteri Basuki.
Direktur MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pembanguan MRT Jakarta menelan anggaran sebesar Rp 16 triliun. Saat ini proyek MRT sudah memasuki tahap uji publik selama 13 hari terhitung 12-24 Maret 2019 mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB.(Tri)