Jakarta – Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah selesai melaksanakan Rapat Kerja Nasional dengan tema Evaluasi Kinerja Kegiatan Prioritas Semester I Tahun 2018 di Hotel Grand Kemang, Jakarta 24-26 Juli 2018. Rakernas kali ini resmi ditutup oleh Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil pada Kamis (26/7).
“Raker ini cukup produktif dan luar biasa hasil rapat kinerja kita sangat padat, intensif, dan to the point , ini hanya tinggal kita laksanakan dan pekerjaanya tentu akan banyak sekali. Secara umum hasil rapat kerja ini menggambarkan kondisi negara kita. Kita ingin bekerja, jalan dan lari mengejar ketertinggalan tetapi yang dihadapi berdasarkan hambatan, kendala dan masalah tadi terdapat di setiap lini Kementerian ATR/BPN yang menyangkut tanah dan ruang. Kalau ini tidak dibereskan maka akan jadi penghambat pada sektor-sektor lain,” Ujar Menteri ATR/Kepala BPN.
Dalam pelaksanaan Rakernas kali ini Kementerian ATR/BPN menyusun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran, seperti membahas Kinerja Kantor Wilayah BPN Provinsi, Pemaparan Narasumber Praktisi Human Capital Management Systems (HCMS), Sidang Pleno Penyusunan Formula Penilaian Kinerja, Sidang Pleno Peningkatan Kualitas Layanan Pertanahan, Sidang Kelompok Pembahasan Topik Upaya Percepatan Pelaksanaan PTSL dan Reforma Agraria dilanjutkan topik bahasan Online Single Submission.
Berdasarkan banyaknya kegiatan tersebut terdapat rumusan hasil Rakernas Kementerian ATR/BPN Tahun 2018, yaitu mengenai Penyusunan Formulasi Sistem Penilaian Kinerja, Peningkatan Kualitas Layanan Publik, Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Percepatan Redistribusi Tanah, Peningkatan Kualitas Layanan Pertanahan dan Online Single Submission.
Mendukung realisasi rumusan hasil Rakernas tersebut, Kementerian ATR/BPN membentuk Formulasi Sistem Kinerja Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kepala Kantor Pertanahan berdasarkan hambatan, kendala, masalah, solusi, rekomendasi dan rencana aksi.
“Jangan berkecil hati jika banyak sekali yang kita kerjakan karena sudah ada yang sedang kita kerjakan tinggal dipercepat, ada sedang proses akan segera dituntaskan dan ada yang dikerjakan segera. Oleh sebab itu mari kita ubah mindset bahwa ini adalah sebuah tantangan pada titik persimpangan jalan, apakah negeri ini bisa menjadi negeri yang lebih baik dan membanggakan,” Ujar Menteri ATR/Kepala BPN.
Ia menambahkan pesan kepada seluruh jajarannya di Kementerian ATR/BPN untuk tidak pesimis dan merasa pekerjaan semakin berat tapi berpikir bahwa ini kesempatan untuk berkontribusi kepada negara secara lebih besar lagi. [majalahagraria.today]