Padang ((Feed)) – Pariwisata Sumatera Barat butuh promosi Table Top langsung ke daerah-daerah potensial untuk memancing minat wisatawan guna meningkatkan jumlah kunjungan.
“Menjual paket wisata melalui media sosial memang sudah dimungkinkan saat ini, tetapi hubungan langsung antara perusahaan perjalanan wisata akan lebih baik,” kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumbar, Ian Hanafiah di Padang, Rabu.
Ian mengatakan itu usai menghadiri Table Top Dinas Pariwisata dan ASITA Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Padang.
Table Top adalah forum bisnis yang dirancang untuk mempertemukan antara pelaku industri pariwisata daerah pelaksana (sellers) dengan pelaku industri pariwisata daerah tujuan (buyer).
Ian menyebut hubungan dan komunikasi yang baik antara perusahaan perjalanan akan memperkecil kemungkinan terjadinya “beli kucing dalam karung”, yang tentu saja akan mengecewakan wisatawan sebagai konsumen.
Ia mengapresiasi Table Top yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan ASITA DIY di Padang dengan membawa 20 perusahaan perjalanan wisata dan hotel untuk promosi paket wisata terbaru daerah itu.
Ia mendorong Pemprov Sumbar untuk ikut melaksanakan hal serupa agar promosi yang dilakukan jelas dan terukur dan target kunjungan wisatawan terutama domestik bisa tercapai.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyebut kegiatan tersebut memang positif untuk pariwisata daerah. Meski sekarang yang menggelar adalah Dinas Pariwisata dan ASITA DIY, tetapi ia berharap akan ada hubungan timbal balik nantinya sehingga tidak hanya wisatawan Sumbar yang pergi ke Yogya tetapi juga sebaliknya.
Kegiatan yang serupa rencananya juga dilakukan oleh Pemprov Sumbar, namun masih terkendala anggaran yang terbatas.
Dinas Pariwisata DIY membawa 20 agen perjalanan wisata dan hotel ke Sumatera Barat untuk menjual potensi wisata andalan daerah itu, guna meningkatkan kunjungan wisatawan domestik.
Agen perjalanan wisata Yogyakarta sebagai penjual (seller) langsung bertemu dengan agen perjalanan wisata di Sumbar yang berperan sebagai pembeli (buyer).
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY, Marlina berharap hal itu bisa menjadi awal untuk peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dari Sumbar ke Yogya.
“Saat ini, jumlah wisatawan asal Sumbar yang datang ke Yogya baru menduduki posisi 13 besar. Diharapkan nanti bisa masuk top ten,” katanya.*
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com