Presiden Joko Widodo memiliki kesamaan visi dengan apa yang dilakukan Melinda Gates dalam kapasitasnya sebagai Co-Chair Bill & Melinda Gates Foundation.

“Saya senang mengetahui bahwa ada kesamaan visi antara apa yang ingin dicapai pemerintah Indonesia dengan apa yang ingin dicapai oleh Bill and Melinda Gates Foundation. Terutama dalam bidang pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Presiden saat bertemu Melinda Gates di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat 12 Oktober 2018.

Presiden menyatakan, pembangunan manusia merupakan fokus program pemerintah di tahun 2019 mendatang. Dirinya melihat hal ini sebagai sebuah keharusan karena sumber daya yang paling berharga adalah manusia itu sendiri.

“Pembangunan manusia Indonesia dimulai dari sejak masa kandungan, memastikan sang ibu dan bayi cukup gizi dan bebas dari stunting,” ucapnya.

Melalui Program Keluarga Harapan, pemerintah berupaya mewujudkan hal itu dengan menyediakan bantuan sosial yang jumlah penerimanya ditingkatkan dari 6 juta penerima di tahun 2017 menjadi 10 juta penerima di tahun 2018 ini.

Baca juga  Papua Terkini - Bamsoet: Tiga langkah selesaikan persoalan Papua

“Kemudian saat anak Indonesia sudah masuk usia sekolah, pemerintah ingin semua anak Indonesia dapat bersekolah tanpa harus terhambat kendala biaya. Untuk ini ada program bantuan sosial berupa Kartu Indonesia Pintar,” sambungnya.

Adapun terkait dengan ekonomi inklusif, Kepala Negara memandang salah satu kunci penting untuk mewujudkan itu adalah inklusi keuangan. Potensi untuk inklusi keuangan di Indonesia itu sendiri sangat besar. Dengan 60 juta orang Indonesia yang menggunakan telepon genggam, menjadikan mereka siap untuk masuk ke dalam jaringan layanan keuangan modern.

Oleh karenanya, Kepala Negara menantikan bentuk kerja sama antara pemerintah dengan Gates Foundation ke depan untuk bersama mewujudkan kesamaan visi yang sudah ada.

“Kami menyambut baik penguatan kerja sama antara Indonesia dengan Bill and Melinda Gates Foundation di masa sekarang dan masa depan. Baik itu bidang pembangunan manusia, bidang inklusivitas keuangan, dan bidang lainnya yang kita memiliki kesamaan visi dan nilai-nilai,” tuturnya. [Agraria Today | Foto Laily Rachev/Biro Setpres]