Program dana desa yang telah dijalankan oleh pemerintah selama 4 tahun merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada desa. Hingga saat ini tak kurang dari Rp187 triliun telah digelontorkan pemerintah untuk pembangunan desa di seluruh Tanah Air.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019 dan Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Banten. Acara ini dihadiri oleh para kepala desa, pendamping desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kader posyandu, guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), LPM kabupaten, serta anggota Badan Permusyawaratan Desa.
“Saat ini dana desa sudah empat tahun kita jalankan. Total Rp187 triliun. Ditambah lagi tahun depan Rp70 triliun. Apa artinya? Artinya pemerintah memberi perhatian sangat besar kepada desa,” kata Presiden di Lapangan Froggy, Kawasan Foresta Business, Kabupaten Tangerang, Minggu, 4 November 2018.
Imbas dari adanya dana desa ini, menurut Presiden di antaranya adalah angka kemiskinan di desa yang menurun dua kali lipat dibandingkan di kota. Setidaknya 1,2 juta penduduk di desa sudah berhasil dientaskan dari kemiskinan.
” Stunting juga turun dari 37 persen jadi 30 persen. Ini penurunan sangat tajam,” lanjutnya.
Selain itu, Presiden juga memaparkan beberapa penggunaan dana desa yang telah berjalan. Dari segi infrastruktur, sekira 95.000 kilometer jalan desa telah dibangun di 74.000 desa yang tersebar di seluruh Tanah Air.
Sementara jembatan yang dibangun sebanyak 914. Sejumlah 22.000 KK juga telah mendapat akses air. Selain itu ada juga tambahan perahu kecil sebanyak 2.200 perahu. PAUD yang dibangun 14.000 unit, Polindes sebanyak 4.100 unit, dan pasar desa sebanyak 3.100 unit.
“Kenapa saya katakan ini? Setiap saya ke daerah, saya cek betul progress-nya seperti apa,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Kepala Negara mengajak semua pihak terutama para pendamping desa untuk terus mendampingi dana desa ini sehingga penggunaannya tepat sasaran dan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat yang ada di desa.
“Ini yang namanya dana desa, negara lain mulai meniru kita. Bank Dunia mengatakan banyak negara yang ingin meniru dana desa. Banyak sekali yang ingin melihat caranya seperti apa, transfernya seperti apa, penggunaannya seperti apa,” tuturnya.
Dorong Desa Berinovasi Kembangkan Potensi Wisata
Untuk ke depannya, Presiden ingin agar dana desa ini pemanfaatannya tidak hanya untuk infrastruktur semata, tetapi mulai digeser ke pemberdayaan ekonomi rakyat di desa dan inovasi desa.
“Kalau bisa untuk pemberdayaan ekonomi Pak Menteri, kerja samalah dengan pabrik-pabrik, industri, dan perusahaan sehingga produksi di desa bisa terserap,” ucapnya.
Dari segi inovasi, Presiden berharap desa-desa bisa memunculkan potensi wisata yang dimilikinya. Presiden memberi contoh beberapa desa yang sukses mengembangkan potensi wisatanya, yaitu Umbul Ponggok di Klaten, Jawa Tengah dan Embung Nglanggeran di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Hal-hal inovasi seperti ini saya lihat di Banten miliki potensi yang bisa dikembangkan,” ujar Kepala Negara.
Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar