Grobogan – Program sertifikasi tanah memang menjadi program prioritas pemerintah dalam menciptakan kepastian hukum atas kepemilikan tanah dan lahan milik masyarakat. Presiden RI, Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini sedang terus dilaksanakan penyertifikatan tanah di seluruh Indonesia.
Presiden mengungkapkan bahwa sebelumnya, dalam setahun, hanya diterbitkan 500.000 sertipikat tanah. Menurut Presiden, jika dalam setahun hanya sekitar 500.000 sertifikat tanah yang diterbitkan, maka butuh waktu 160 tahun untuk menyertifikatkan tanah di seluruh wilayah Indonesia. “Masyarakat tidak mau menunggu selama itu,” ujar Presiden.
Oleh karena itu, Presiden telah memerintahkan kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar segera mempercepat program penyertifikatan tanah-tanah di seluruh Indonesia.
“Saya minta agar target yang tadinya 500.000 sertifikat meningkat sampai 9 juta sertifikat. Caranya? Itu urusan Pak Menteri dan jajarannya,” ujar Presiden.
Sebelumnya, Presiden juga berkesempatan menyerahkan 8.000 sertifikat tanah kepada masyarakat di Lapangan Krida Bhakti, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (15/9).
Pada kesempatan yang sama, Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil melaporkan bahwa pada hari ini sudah diserahkan 8.000 sertipikat tanah kepada masyarakat. Menteri ATR/Kepala BPN menambahkan bahwa tahun ini target penyertifikatan tanah di Kabupaten Grobogan sebanyak 55.000 sertifikat sedangkan untuk seluruh Provinsi Jawa Tengah akan diterbitkan sebanyak 1,2 juta sertipikat.
“Kami menargetkan pada tahun 2024 nanti seluruh Jawa Tengah sudah bersertifikat,” pungkas Menteri ATR/Kepala BPN. [Agraria Today]