STPN (Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional) menyelenggarakan Seminar Nasional Pertanahan tahun 2018 dengan mengambil tema Menciptakan Strategi untuk Bersinergi Menyongsong PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) 2019 di Pendopo STPN, Yogyakarta (20/12). Seminar ini diadakan untuk mendukung kegiatan PTSL melalui inovasi dan kreativitas.

Himawan Arief Sugoto, Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang hadir untuk membuka acara dan memberikan keynote speech nya mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi pada STPN beserta jajarannya yang telah mengadakan acara Seminar Nasional Pertanahan.

“STPN merupakan bagian dari Kementerian ATR/BPN yang menyumbang banyak sumber daya manusia yang saat ini sudah menjadi pimpinan-pimpinan di Kementerian. Selain itu STPN juga telah berperan memberikan inovasi dan kemanfaatan bagi Kementerian ATR/BPN dan Indonesia,” ujarnya.

Himawan Arief Sugoto menambahkan, SMART PTSL karya dari taruna/i STPN adalah suatu inovasi yang membantu dalam peningkatan teknologi. Inovasi adalah suatu tuntutan budaya yang baik tanpa inovasi mungkin akan dihadapi beberapa kendala. “Apa yang telah dilakukan oleh para taruna STPN, kita beri apresiasi dan kemarin kami pun melihat bahwa itu adalah suatu inovasi yang bagus yang harus diteruskan untuk dijadikan suatu metodologi membantu menghadapi program PTSL,” ujarnya.

Senthot Sudirman, Ketua STPN yang hadir saat itu juga memberikan sambutannya, “Saya sangat bahagia karena taruna/i STPN telah berhasil melakukan seminar ini berserta dengan pameran inovasi PTSL yang dibantu oleh berbagai pihak sehingga kita bisa rasakan adanya suatu kondisi ilmiah hari ini. PTSL memiliki target yang sangat besar sehingga kualitas menuntut untuk semua bekerja keras serta diiringi dengan inovasi, diharapkan pada seminar kali ini akan tergambarkan suatu upaya mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan PTSL,” ujarnya.

Baca juga  Setiap Warganegara Memiliki Hak Yang Sama Memperoleh Informasi Tata Ruang

Senthot Sudirman menambahkan Seminar Nasional Pertanahan ini merupakan kegiatan rutin yang melengkapi kegiatan ilmiah lainnya, seperti bedah buku, workshop, FGD ( Forum Group Discussion ), pemaparan hasil riset, jurnal, dan lainnya. Tahun ini dapat dilaporkan ada sejumlah 14 hasil peneltian, 7 judul hasil penelitian tersebut dikemas dalam 4 tema besar, yaitu PTSL, Reforma Agraria, pengadaan tanah, dan sengketa konflik perkara pertanahan, serta diitambah dengan bank tanah.

Seminar Nasional Pertanahan ini memiliki agenda kuliah umum yang diisi oleh para pejabat tinggi di lingkungan Kementerian ATR/BPN mulai dari Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal serta Inspektorat Jenderal sehingga para taruna/i akan terbekali policy atau kebijakan yang selama ini dilakukan atau disiapkan oleh Kementerian ATR/BPN dan juga untuk menularkan inspirasi sebagai sosok tokoh, pejabat tinggi, yang tidak didapatkan dengan cara instan tapi melalui perjuangan yang luar biasa.

Selain itu, Kepala Kantor Pertanahan ATR/BPN yang memiliki success story juga diundang untuk memberikan pencerahan dan pengalaman yang telah lakukan sebagai pelaku sejarah di kantor pertanahan manfaatnya untuk memperkaya pembendaharaan pengetahuan dan teknologi serta implementasinya khususnya dikantor pertanahan.

Baca juga  Presiden Serahkan 253 Sertifikat Wakaf di Ngawi

Peserta yang hadir dalam seminar ini berjumlah 321 orang yang berasal dari lingkungan Kementerian ATR/BPN, Kantor Jasa Surveyor Kadastral Berlisensi, para dosen, guru dan mahasiswa. Pada acara ini juga terdapat 20 stand Pameran Inovasi yang terdiri dari 7 stand Kantor Pertanahan dan Kantor Wilayah Kementerian ATR/BPN, 7 stand Vendor penunjang kegiatan PTSL, serta 6 stand yang dipamerkan oleh Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. (NA/MA)