Setelah kemarin di Blitar, hari ini Presiden RI Joko Widodo serahkan 2.500 sertipikat tanah kepada masyarakat Bumi Reog Ponorogo di Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo, Jumat (4/1).
Sertipikat diberikan secara simbolis kepada 12 orang penerima oleh Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Jawa Timur dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Sertipikat tanah yang dibagikan berasal dari enam kecamatan di Kabupaten Ponorogo, yaitu Babadan, Balong, Jenangan, Mlarak, Siman dan Sukorejo.
“Kenapa sertipikat ini dipercepat diberikan kepada masyarakat? Setiap saya masuk desa, kampung yang namanya sengketa ada dimana-mana,” ujar Presiden Joko Widodo.
“Jangan lupa kalau sudah pegang sertipikat, dibungkus plastik, kedua difotokopi, biasanya kalo sudah pegang sertipikat kepinginnya disekolahkan, kalo mau dipakai jaminan ke bank tolong dikalkulasi dulu, dihitung dulu, kalau dihitung tidak masuk jangan pinjam ke bank,” pesan Presiden Joko Widodo.
“Biasanya kalau sudah dapat uang lupa, biar bisa muter-muter kampung gagah, 6 bulan nggak bisa nyicil motor ditarik dealer, sertipikat hilang. Jangan sampai kejadian itu terjadi pada bapak ibu sekalian,” tambah Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga berpesan agar masyarakat terus menjaga kerukunan dalam menghadapi tahun politik. “Marilah kita bersama-sama merawat persatuan kita, persaudaraan kita. Jangan sampai karena urusan Pilkada, Pilgub, Pilihan Presiden antar tetangga tidak saling sapa. Karena setiap 5 tahun ada terus. Liat saja rekam jejaknya,” ujar Presiden.
“Saya senang, lega karena sertipikatnya sudah jadi, saya mau sekolahkan untuk modal usaha kue dan catering saya dan saya akan kasih ke anak saya,” ujar Tulasmi (52) warga desa Kaponan, Kecamatan Mlarak salah satu penerima sertipikat tanah pada hari ini.
“Terima kasih kepada bapak Presiden Bapak Menteri dan beserta staf-nya,” tutup Tulasmi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A. Djalil menyampaikan bahwa BPN telah bekerja baik. “Presiden tahun ini minta kita kerjakan 7 juta sertipikat, BPN kerja lebih bagus sehingga terbit 9,4 juta sertipikat. Tahun depan Presiden meminta kita terbitkan 9 juta sertipikat semoga kita bisa terbitkan lebih dari itu. Dengan izin Tuhan serta doa dan dukungan Bapak Ibu masyarakat semua tahun 2025 seluruh tanah di Jawa Timur sudah bersertipikat semua,” ujar Sofyan A. Djalil.
.
Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) ini merupakan salah satu unggulan pemerintah Joko Widodo. Dengan program PTSL ini diharapkan seluruh bidang tanah di Indonesia segera dapat terdaftar dan bersertipikat. Selain untuk kepastian hukum, dengan disertipikatkannya seluruh tanah di Indonesia informasi bidang tanah dapat digunakan sebagai instrumen pengambilan keputusan serta investasi. (WN/AM)