Transisi energi dengan menggunakan kendaraan listrik diperlukan untuk menjaga ketersediaan energi di masa mendatang dan memperbaiki neraca perdagangan, dengan mengurangi biaya impor energi.
AGRARIA.TODAY – PLN mengoperasikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Sumatera Barat (Sumbar), infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap kendaraan listrik.
SPKLU diresmikan langsung oleh Direktur Regional Sumatera dan Kalimantan (Diregsumkal) Adi Lumakso dan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat (UIW Sumbar) Toni Wahyu Wibowo dan Gubernur Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Sumatra Barat Hansastri, Selasa (11/1) di halaman Kantor UIW Sumbar. Hadir pula dalam peresmian tersebut pimpinan instansi dari Dinas ESDM dan Dinas Perhubungan Sumbar, jajaran Executive Vice President (EVP) PLN Regsumkal, serta Pengurus Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumbar.
Sekretaris Daerah Sumatra Barat, Hansastri mengatakan, pengoperasian SPKLU oleh PLN ini sejalan dengan misi pemerintah Sumbar mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan, dalam rangka mencapai peningkatan efisiensi energi, ketahanan energi, konservasi energi di sektor transportasi, serta terwujudnya penggunaan energi bersih.
‘’Semoga ini menjadi awal yang baik untuk percepatan program penggunaan kendaraan bermotor listrik di Sumatra Barat,’’ jelas Hansastri.
Menurut Hansastri, Pemprov Sumbar tengah merencanakan mengawali penggunaan mobil listrik untuk kendaraan dinas, dia pun mengapresiasi gebrakan PLN dengan pembuatan SPKLU.
‘’Jika sudah menemukan harga yang sesuai anggaran, maka kami akan segera realisasikan rencana tersebut,’’ sebutnya.
Diregsumkal PLN, Adi Lumakso menyampaikan, transisi energi dengan menggunakan kendaraan listrik diperlukan untuk menjaga ketersediaan energi di masa mendatang dan memperbaiki neraca perdagangan, dengan mengurangi biaya impor energi.
‘’Kendaraan listrik sejalan dengan misi industri non emisi yang sedang digalakkan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Pada pertemuan G20 dan COP26, Indonesia mencanangkan Net Zero Emission pada 2060 sehingga diperlukan percepatan program transisi ke penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan khususnya transportasi melalui akselerasi penggunaan kendaraan listrik,’’ ungkap Adi.
Sementara itu, General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo mengatakan, SPKLU yang diberi nama SPKLU PLN UIW Sumbar 01 ini diharapkan dapat menjadi pioner stasiun-stasiun pengisian daya kendaraan berlistrik selanjutnya di lingkungan Sumatra Barat, dalam mendukung pertumbuhan penggunaan kendaraan listrik yang cepat atau lambat akan menjadi kendaraan di masa yang akan datang.
‘’PLN siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder baik itu Pemerintahan Provinsi dan Daerah, seluruh Instansi Pemerintahan, BUMN, BUMD dan lain sebagainya melalui partnership penyediaan SPKLU berbasis Sharing Economy Model,’’ tutur Toni.
SPKLU ini memiliki daya tersambung 82,5 kVA dengan tegangan nominal 380 Volt. Panjang shelter stasiun 1,37×0,58 meter dapat menampung 2 mobil listrik sekaligus untuk pengisian bersamaan. Dilengkapi dengan teknologi fast charging berdaya DC 50 kW dan AC 22 KW, membuat pengisian dari 0 persen sampai penuh atau 100 persen melalui SPKLU hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk kapasitas baterai kendaraan listrik rata-rata saat ini.
Toni menjelaskan, beberapa kelebihan menggunakan kendaraan listrik, dari segi biaya operasional, kendaraan listrik terbukti lebih hemat sekitar 60 persen.
“Sementara dari segi perhitungan emisi, kendaraan listrik cenderung lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan konvensional,” imbuhnya.