SUMBAWA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan berkesempatan mengunjungi booth Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) saat berkeliling area Expo Maritim usai membuka Sail Moyo Tambora 2018, Minggu (9/9).

Bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Zainul Majdi, rombongan disambut oleh Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Samsul Widodo di booth Kemendes PDTT yang melalui pameran ini mempresentasikan sekaligus mempromosikan berbagai potensi unggulan dari berbagai daerah tertinggal di Indonesia.

Kepada Menko Luhut, Samsul Widodo menjelaskan terkait model pertanian super modern yang diberi nama Smart Farming 4.0.

Smart Farming merupakan sebuah model pertanian cerdas berbasis teknologi sensor tanah, sensor cuaca, dan agri drone sprayer. Diharapkan Smart Farming mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan terciptanya informasi dan teknologi pada sistem pengelolaan pertanian untuk mengidentifikasi, menganalisa, serta mengelola informasi keragaman spasial dan temporal di dalam lahan untuk mendapatkan keuntungan optimum, berkelanjutan, dan menjaga lingkungan. Bekerja sama dengan PT. Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (www.msmbindonesia.com).

Kementerian Desa PDTT melalui Ditjen PDT akan mengimplementasikan Smart Farming 4.0 di daerah tertinggal khususnya pada sektor pertanian dalam rangka percepatan pembangunan Daerah Tertinggal.

Selanjutnya Kemenko Maritim menikmati kopi aceh yang ada di booth Kemendes PDTT. Setelah Meminum kopi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa dia suka minum kopi.

“Dengan menghadirkan barista perempuan asal Lhokseumawe, Aceh, bernama Novita Riantika ini, Ditjen PDT bertujuan memperkenalkan salah satu produk unggul asal Aceh, yakni Kopi dan Teh Tarik Aceh,” kata Samsul Widodo.

Baca juga  Cegah COVID-19, Kepala BNPB Minta Kelompok Rentan Dipisah di Tempat Pengungsi Gempa Sulbar

Selain dengan teknik penyajian yang unik, kopi Gayo Robusta dan Teh Tarik Aceh yang digunakan sangat istimewa, lanjutnya. “Selain memiliki cita rasa yang gurih dan tidak pahit, aroma kopi dan teh tersebut harum menenangkan.”

Samsul Widodo kemudian menyampaikan, guna mengangkat produk budaya lokal, Ditjen PDT juga menggandeng Merdi Sihombing, salah satu fashion designer hebat yang dimiliki Indonesia. Dengan sederet pengalaman dan prestasinya di bidang industri tekstil, Textille Artist sekaligus CEO Eco Fashion Week (www.ecofashionweekindonesia.com) tersebut mengadakan Eco Fashion for Sustainable Develeopment-Driving Circular Eonomy with Fashion for Earth di Sail Moyo Tambora 2018. Dengan mengusung konsep ‘Live-in Designer within Live-in Training & Community Development’.

Merdi Sihombing akan mengembangkan eco fashion dari daerah tertinggal, khususnya kain tenun ikat dan tenun songket.

Kepada Menko Maritim dan rombongan yang sempat menghampiri booth tenun songket, Merdi Sihombing menjelaskan terkait tenun dan jenis kain tenun yang dipamerkan pada event tersebut.

Selain itu, Ditjen PDT juga bekerja sama dengan PT. Aruna Jaya Nuswantara (www.pasarlaut.com) turut dalam pameran tersebut guna memperkenalkan metode baru dalam mengembangkan potensi hasil laut Indonesia. PT. Aruna adalah perusahaan digital teknologi di sektor kelautan dan perikanan. Berdiri sejak 2015, Aruna fokus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dengan menciptakan jual beli hasil laut yang adil dan terbuka dengan pendekatan teknologi e-commerce.

Baca juga  Dana Desa Gerakkan Pembangunan Serentak di Seluruh Indonesia

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan Sail Moyo Tambora 2018, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) turut serta menyelenggarakan pameran pada expo maritim yang dilaksanakan di Pelabuhan Badas, Sumbawa.

Sail Moyo Tambora 2018 merupakan lanjutan dari kegiatan sail Indonesia yang telah dilakukan setiap tahun. Nama sail tersebut disesuaikan dengan nama tempat pelaksanaan, pada tahun 2017 dilaksanakan di Kota Sabang sehingga disebut dengan Sail Sabang.

Kegiatan sail ini dilakukan untuk mengenalkan wisata bahari Indonesia. Sail Moyo Tambora 2018 berlangsung mulai dari tanggal 9 hingga 23 September 2018 di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, event ini mengusung ‘Discover Samota’ sebagai tema yang digunakan tahun ini. [Agraria Today]