Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di hadapan para pelajar di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mengatakan bahwa para pemuda harus mampu merespons perubahan global. Dengan kemampuan itu, anak-anak muda diharapkan mampu menghadapi ketatnya persaingan di kancah global.
“Saya meyakini dengan anak-anak muda yang kita miliki, khususnya kader-kader IPM, tidak perlu takut kita bersaing dengan negara lain. Tidak perlu takut kita berkompetisi dengan negara-negara lain,” ujarnya di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin, 19 November 2018.
Dirinya mengatakan, kualitas dan keunggulan yang dimiliki anak-anak muda Indonesia sebenarnya tak kalah dengan anak-anak muda dari negara lain. Kejuaraan atau sejumlah olimpiade sains tingkat internasional seringkali menampilkan anak-anak muda Indonesia sebagai penyandang status juara. Hal itu juga terjadi belakangan ini di dalam persaingan perusahaan teknologi.
“Di 10 negara ASEAN ini ada 7 startup unicorn yang besar, yang itu dimiliki anak-anak muda. Empat adalah berasal dari Indonesia. Ada Nadiem Makarim Go-Jek, ada Zaki Bukalapak, dan lain-lainnya. Artinya anak-anak muda kita ini enggak kalah. Jangan ada yang merasa inferior,” kata Presiden.
Sebaliknya, sambung Presiden, anak-anak muda kita harus mampu membawa perubahan kemajuan bagi negara Indonesia. Menurut perkiraan McKinsey Global Institute, Indonesia di tahun 2045 mendatang akan menjadi salah satu dari empat besar negara dengan perekonomian terkuat.
“Itu masa saat saudara-saudara semua nanti sudah menjadi orang semuanya,” tandasnya.