AGRARIA.TODAY – BNPB memberikan dukungan penanganan bencana banjir di wilayah Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, yang terjadi sejak Jumat lalu (18/3). Tim Pusat Pengendalian Operasi dan Direktorat Dukungan Sumber Daya Darurat memberikan pendampingan pos komando (posko) penanganan darurat di wilayah itu.

Tim BNPB selain mendampingi posko dalam pelaksanaan rapat koordinasi, juga dalam penyusunan rencana operasi penanganan darurat. Salah satu saran dalam perencanaan yaitu pemantauan kondisi cuaca dan analisisnya terkait potensi bencana susulan. Ini dapat membantu dalam kesiapsiagaan personel di lapangan. Di samping itu, BNPB merekomendasikan untuk menggerakkan potensi kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19,.

“Perlu menggerakkan potensi kesehatan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, terkait pelaksanaan protokol kesehatan di lokasi pengungsian,” ujar Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra, saat rapat koordinasi posko, Selasa (22/3).

Bambang juga berpesan perlu melakukan komunikasi dengan setiap pos pengungsian untuk penunjukkan koordinator satu pintu untuk penyampaian kebutuhan dari pengungsi. Melalui peran koordinator, kebutuhan dan jumlah warga di setiap pos pengungsian dapat dengan cepat teridentifikasi.

Saat berada di lokasi bencana, BNPB memberikan bantuan dana operasional penanganan darurat kepada pemerintah daerah setempat. Bambang menyerahkan bantuan sebesar Rp250 juta yang diterima Bupati Kutai Timur.

Baca juga  Bencana di Tengah Bencana, Kesiapsiagaan dari Individu dan Komunitas

Pemerintah Kutai Timur sendiri telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Status ini berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 20 Maret hingga 2 April 2022. Penanganan darurat difokuskan pada pelayanan warga terdampak, khususnya mereka yang mengungsi ke pos pengungsian.

 

Kondisi Terkini

Data sementara BNPB pada hari ini, Rabu (23/3) mencatat jumlah warga terdampak di Kecamatan Sanggata Utara sebanyak 15.504 jiwa dan Sanggata Selatan sebanyak 10.095 jiwa. Total warga yang terdampak banjir yaitu 25.599 jiwa,

Warga yang mengungsi berada di sejumlah titik, dengan rincian Kecamatan Sangatta Utara saat ini terdapat 9 titik pengungsian dan Kecamatan Sangatta Selatan 7 titik. Warga yang mengungsi di Sangatta Utara tersebar di fasilitas kantor, tempat ibadah, sekolah, tempat olah raga dan rumah jabatan wakil bupati, sedangkan di Sangatta Selatan berada di Masjid Darussalam, BPU Desa Sangatta Selatan, Puskesmas Sangatta Selatan, SD 01 dan SD 02 Sangatta Selatan, terminal umum Km.03, SMK Singa Geweh dan rumah warga.

BPBD dan berbagai pihak tetap bersiaga dan memberikan pelayanan kepada para warga. Peralatan dan perlengkapan seperti perahu karet masih disiagakan di lokasi terdampak. Sebanyak 34 perahu karet disiagakan di lokasi, seperti dari BPBD provinsi 10 unit, BPBD Kutai Timur 4 unit serta sisanya dari berbagai institusi.

Baca juga  Upaya Tracing Membutuhkan Sinergi Masyakarat

Di samping itu, petugas gabungan mengoperasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga. Sebanyak lima dapur umum yang didirikan antara lain di Desa Singa Gembara, Desa Swarga Bara, Desa Kabo Sarga Bara dan Desa Sangatta Selatan.

Prakiraan cuaca esok hari, Kamis (24/3) wilayah Sangatta Utara dan Sangatta Selatan masih berpeluang hujan dengam intensitas ringan. Warga diimbau untuk tetap waspada khususnya jika harus melakukan evakuasi ke tempat yang aman.

 

#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#BudayaSadarBencana
#BersatuLawanCOVID19
#AyoPakaiMasker
#AyoSegeraVaksin