AGRARIA.TODAY – Indonesia secara resmi memegang Presidensi G-20 selama satu tahun yang dimulai sejak 1 Desember 2021 hingga November 2022. Mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mengajak seluruh dunia secara bersama berkonsolidasi mencapai pemulihan akibat pandemi yang melanda. Hal ini dilakukan mengingat G-20 merupakan organisasi kerja sama multilateral yang merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia. Sehingga melalui pertemuan G-20, kebijakan percepatan pemulihan ekonomi global yang inklusif dapat terwujud.
Pertemuan para pemimpin dunia tersebut dimulai pada pekan ini. Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara anggota G-20 dan negara-negara mitra akan bertemu di Jakarta untuk membahas berbagai isu dan tantangan finansial dunia, terutama menghadapi situasi dunia setelah hantaman badai COVID-19 yang terjadi setidaknyua dua tahun kebelakang.
Dalam pertemuan yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) hingga 18 Februari mendatang, Indonesia sebagai tuan rumah, menggelar rangkaian pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Selain pertemuan tersebut, Indonesia juga menampilkan beragam produk dan layanan yang sudah mendunia. LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) dengan mandat untuk meningkatkan ekspor nasional, membawa beragam produk UMKM binaan yang selama ini sudah menjadi bagian dari perdagangan global untuk ditampilkan di hadapan seluruh delegasi dari berbagai negara.
Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso mengatakan, “Kami bangga bisa berpartisipasi dalam ajang bersejarah ini. Pada kesempatan ini kami membawa aneka produk dari UMKM mitra binaan yang merupakan hasil dari program Jasa Konsultasi kami seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE) dan Desa Devisa. Program ini memiliki tujuan untuk menciptakan eksportir baru dan memajukan komodiotas ekspor suatu daerah.”
Rijani menambahkan, produk-produk yang ditampilkan diharapkan akan menarik perhatian dari para delegasi negara-negara sahabat, sehingga dapat mencerminkan kekuatan Indonesia untuk bangkit menghadapi pandemi dengan semangat positif dan antusias.
LPEI hadir pada stan Rumah Joglo dan Rumah Minahasa yang menampilkan berbagai produk fashion, kerajinan tangan dan dekorasi rumah, sampai dengan aksesoris. Lebih uniknya lagi, alat tenun bukan mesin (ATBM) dari salah satu mitra binaan yang memproduksi kain sarung diboyong langsung ke JCC. Beragam produk lokal yang mendunia ini, telah diekspor ke berbagai negara di Eropa, Amerika Serikat dan Asia.