WAKIL GUBERNUR Sumatera Barat Nasrul Abit dan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi memanen komoditas holtikultura unggulan Payakumbuh cabe kopay dan mentimun latina, dalam acara panen raya di Kelurahan Kotobaru Payobasung, Payakumbuh, Sabtu (24/02/2018).
Wali Kota Payakumbuh mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Indonesia dan Pemprov Sumbar yang telah membantu kelompok tani Payakumbuh.
“Semoga kerja sama ini tetap berlanjut di masa yang akan datang,” katanya.
Menurut Riza, Payakumbuh mempunyai beberapa komoditas hortikultura unggulan seperti cabe, mentimun, dan kacang panjang.
“Satu lagi kita mau masuk ke bawang merah. Saat ini sedang disiapkan sistem pembibitan bawang secara serius, karena kami tahu holtikultura seperti ini, nilai tambahnya jauh lebih tinggi dibandingkan beras,” kata Wali Kota.
Sementara itu Wagub Nasrul Abit juga berterima kasih kepada BI Sumbar yang telah membantu memajukan budidaya palawija di Sumbar.
“Sumbar mempunyai banyak tambang dan mineral, namun tak bisa diambil karena dijadikan hutan lindung dan taman nasional. Oleh karena itu pertanian dan perkebunan menjadi salah satu tumpuan kita,” katanya.
Namun Wagub menginstruksikan agar tetap memprioritaskan penanaman padi mengingat target produksinya di Sumbar tahun ini sebesar 3 ton.
“Perlu pengaturan antara padi dan palawija. Jangan tanam cabe semua. Saya apresiasi kegiatan pertanian palawija dapat ditingkatkan dengan syarat padi harus tetap ditanam,” katanya.
Sementara itu, Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sumbar, Bimo Epyanto mengatakan BI selama tiga tahun terakhir bekerja sama dengan Pemprov Sumbar dan Pemko Payakumbuh dalam meningkatkan bidang komoditi unggulan daerah dalam hal ini Cabe Kopay.
“Komoditas pangan apalagi cabe sangat mempengaruhi peningkatan inflasi di masyarakat. BI memiliki kewenangan untuk mengatur tingkat kenaikan inflasi ini sehingga melalui program pembinaan terhadap kelompok tani diharapkan bisa menjaga kestabilan inflasi di daerah,” katanya.
BI membina Kelompok Tani Bina Bersama dan Baliak Mayang dengan anggaran lebih kurang Rp 660 juta sejak 2015.
“Bentuk pembinaan kita berupa penguatan kelembagaan Kelompok Tani, peningkatan budidaya tanaman holtikultura mulai dari pembibitan, pengelolaan dan seterusnya. Bahkan para petani awal 2017 lalu kita ajak studi banding ke Kabupaten Garut untuk meningkatkan kompetensinya,” kata Bimo.
Acara panen raya ditutup dengan penyerahan secara simbolis bantuan berupa traktor tangan dan transplanter dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar. Selain itu juga diserahkan secara simbolis pembiayaan dari CSR Semen Padang lebih kurang 1,1 M sebagai dana bergulir untuk mitra binaan di Payakumbuh. ADV