Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang kesehatan reproduksi, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Kota Payakumbuh gelar sosialisasi kesehatan reproduksi di aula lantai 2 Puskesmas Tiakar, Payakumbuh Timur, Senin (29/4).
Dalam sosialisasi yang diikuti oleh anggota Poktan Tribina, utusan dari BKB, BKR, BKL, utusan PIK R kecamatan, dan utusan pelajar itu, Kabid KB DP3AP2KB Payakumbuh Usfa Haryanti mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu prioritas yang dilaporkan setiap bulan kepada Pemprov Sumbar dan selanjutnya kepada Bappenas. “Karena begitu pentingnya kesehatan reproduksi dalam melanjutkan keturunan,” ucapnya.
Pemateri sosialisasi ada 2 orang yaitu dr. Winda dari BKKBN Provinsi Sumbar dan dr. Suhadi, SpOG, dokter spesialis kandungan dari Payakumbuh. Dalam paparannya dr. Winda menjelaskan pentingnya kesehatan reproduksi baik secara secara mental, fisik, dan sosial.
Sementara dr. Suhadi menyampaikan materi tentang kehamilan meliputi masalah-masalah yang dihadapi pada masa kehamilan, persalinan, hingga menyusui anak. Dia juga memaparkan terutama kepada kalangan pelajar tentang bahaya seks di luar nikah ataupun perkawinan yang terlalu dini.
“Sebaiknya menikah itu di atas umur 20 tahun karena pada usia itu mulut rahim sudah mulai menutup. Kalau sebelum 20 tahun mulut rahimnya masih terbuka sehingga beresiko mengidap penyakit kanker serviks, keracunan kehamilan, dan hiperemesis,” tutur Pemilik RSKIA Annisa Payakumbuh itu.