Cianjur salah satu kawasan pengembangan bawang putih. Wilayah ini tersebar di Kecamatan Cugenang, Pacet, Cipanas, Sukaresi, Warung Kondang dan Sukanegara. Seperti diketahui bahwa bawang putih saat ini menjadi program pencapaian swasembada 2021.
Gapoktan Multi Jaya Giri diketuai Suhendar merupakan gapoktan yang merintis pengembangan bawang putih di Cianjur. Gapoktan ini bermitra dengan PTPN VIII untuk mengelola lahan HGU yang selama ini terlantar untuk ditanami bawang putih.
“Kami bersama anggota menyewa tanah milik PTPN VIII dengan biaya sewa per hektare sebesar Rp 10 juta per tahun. Lahan tersebut ditanami bawang putih dengan potensi panen sekitar 10 – 12 ton per hektare. Varietas yang dikembangkan yaitu varietas lumbu kuning, lumbu hijau dan sangga sembalun,” ucap Suhendar.
Suhendar memastikan semua hasil panen bawang putih akan dijadikan benih untuk memenuhi kebutuhan petani.
“Harga jual benih bawang putih saat ini sekitar Rp 50 ribu per kg. Saat ini di gudang gapoktan tersedia 50 ton benih bawang putih dan pada tahun 2019 gapoktan Multi Jaya Giri menargetkan dapat memproduksi benih bawang putih sebesar 150 ton,” lanjutnya.
Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman dalam kunjungannya ke Cianjur sangat mendukung pengembangan bawang putih di Cianjur.
“Kami sangat mendukung upaya pengembangan bawang putih di Cianjur. Dari hasil panen diharapkan semua bisa menjadi benih dan dapat berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan benih bawang putih nasional,” ujar Sukarman.
Apabila kebutuhan benih dalam negeri sudah tercukupi, kata Sukarman, maka Indonesia tidak akan impor benih bawang putih sehingga benih bawang putih dalam negeri dapat terserap semua.
Kepala Dinas Pertanian Cianjur, Mamad Nano mengungkapkan, “Cianjur memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan bawang putih. Pada 2018 pertanaman bawang putih ada sekitar 230 hektare. Pada 2019 ini Cianjur mendapatkan bantuan APBN untuk pengembangan bawang putih seluas 250 hektare. Selain itu juga ada sekitar 12 importir yang melaksanakan kewajiban tanam bawang putih di Cianjur.”
Potensi lahan untuk pengembangan bawang putih di Cianjur seluas kurang lebih 3.750 hektare. Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur juga mendorong perusahaan – perusahaan yang memiliki lahan HGU yang cocok untuk ditanami bawang putih bisa dikerjasamakan dengan kelompoktani dan gapoktan untuk dimanfaatkan untuk menanam bawang putih sehingga dapat mendukung Cianjur menjadi sentra bawang putih di Jawa Barat.
“Kami bersemangat mengembangkan bawang putih karena dorongan dari Dinas Pertanian dan Kementerian Pertanian. Sekaligus kami juga mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah untuk menyediakan fasilitas pengairan guna menunjang budidaya bawang putih pada musim kemarau. Daerah pegunungan ketika musim kemarau tanah menjadi kering dan tanaman kekurangan air,” lanjut Suhendar.
Dalam kesempatan itu Suhendar berharap pemerintah dapat memfasilitasi gudang benih bawang putih untuk menampung hasil panen. Beserta petani lain, Suhendar juga berharap benih bawang putih yang dihasilkan dapat terserap untuk kebutuhan benih dalam negeri.