Payakumbuh – Ada yang berbeda dideretan stand Bazar Murah Pemko di halaman Balaikota, eks. Lapangan Poliko. Disaat stand lain dominan menjual bahan kebutuhan pangan (sembako,red), stand ini justru memajang hasil kerajinan tangan. Namanya, Stand Payo Craft.
Ya, Payo Craft ini merupakan nama Brand dari komunitas merajut di Payakumbuh. Anggotanya jelas memiliki satu hobi sama, merajut dari beragam latar ada yang PNS, guru, bidan, perawat, pedagang, petani, hingga ibu rumah tangga.
“Payo Craft sendiri hadir sebagai bagian dari Komunitas Rajuters Payakumbuh yang baru berdiri sejak 27 Januari 2019,” ujar Ketua Payo Craft Latifah Maya Sari mengawali obrolan dengan Humas di stand bazar tersebut, Jumat (17/5)
Dikatakan, saat ini jumlah anggota Payo Craft sudah sekitar 54 orang. Tak hanya di Payakumbuh mereka juga daerah tetangga.
“Alhamdulillah, meski baru, kita sudah mengangkatkab beberapa kegiatan, salah satunya bersama Dinas Sosial Kota Payakumbuh melatih anak putus sekolah untuk merajut di Cafe Mini Garden beberapa waktu lalu,” kata Maya, sapaan akrab Latifa Maya Sari.
Dari pantauan Humas, berbagai produk kerajinan mereka dijual di stand Payo Craft tersebut, diantaranya sepatu, bantal, tas, asesoris, peci, dompet, dekorasi ruangan, dan taplak meja.
“Kita juga memiliki program kelas rajut, baik pribadi maupun kelompok, jadi nanti kalau ada kelurahan yang butuh instruktur rajut dengan berbagai macam rajutan, seperti sepatu, bunga, boneka (Amigurumi), tas, dompet, rajut dasar, rajut jaring, taplak meja, sarung bantal, dan lain-lain kita siap,” terang Maya.
Ditambahkan, “Meski komunitas baru diresmikan awal tahun kemarin, secara personal, anggota Payo Craft sudah cukup eksis bahkan sudah sampai pameran di mancanegara seperti Korea (2018) Malaysia (2019), Ina Craft (2019), dan akurasi produk dengan Indonesia In Your Hand, serta pameran lokal di Kota Padang,” jelas Maya.
Pada kesempatan itu Maya turut menyampaikan terima kasih kepada Pemko dan juga Dekranasda Kota yang turut membina dan mensupport keberadaan Payo Craft termasuk menfasilitasi hingga ke tingkat lebih tinggi.
“Anggota komunitas juga telah melakukan pelatihan rajutan tingkat Provinsi Sumatera Barat. Ini berkat arahan dan pembinaan Pemko dan juga Ibu Ketua Dekranasda, Ibu Henny Riza Falepi,” tukasnya.
Terpisah, Ketua Dekranasda Kota Payakumbuh Ny. Henny Riza Falepi sangat mendukung keberadaan Payo Craft. Dikatakan, Payo Crafr mampu melahirkan kretifitas dan inovasi yang sangat luar biasa.
“Ini kreatifitas yang perlu dicontoh, sekaligus memberi ruang dan jalan bagi kaum ibu menjadikan dirinya produktif. Merajut tak perlu tempat dan waktu khusus, bisa siapapun. Karena itu kami sangat mendukung kehadiran Payo Craft ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,” pungkas Ny. Henny Riza Falepi. (pyk)