Harapan besar masyarakat Payakumbuh dijawab Riza dengan kerja maksimal. Jejak-jejak inovasi dan prestasi Riza bersama jajaran bisa ditelusuri pada semua sektor kehidupan di Payakumbuh. Tak hanya di sektor layanan dasar, seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Tetapi juga pada sektor pemerintahan, ekonomi, pertanian, pemuda, olahraga, dan lainnya. Semua jejaknya nyata dan bisa dinikmati masyarakat Payakumbuh.

Pada sektor keagamaan, Riza menjadi wali kota pertama yang mencanangkan Pesantren Ramadan yang belum ada pada periode pemerintahan Wali Kota Payakumbuh sebelumnya. Dia juga mencanangkan program Payakumbuh Menghafal dan menyediakan hadiah umrah bagi pelajar yang hafal Alqur’an 30 juz.

Berbagai program keagamaan lainnya juga dicanangkan mantan Anggota DPD RI ini. Gerakan Subuh Berjamaah menjadi sarana dialog dan silaturahmi bagi Riza untuk menyerap aspirasi masyarakat dari masjid ke masjid di samping menumbuhkan semangat cinta masjid di kalangan generasi muda. Lalu ada program Payakumbuh Berwakaf. Program kerja sama Pemko dengan Kemenag Payakumbuh itu merupakan program pertama di Indonesia sehingga Payakumbuh dijadikan sebagai pilot project nasional.

Dalam hal infrastruktur keagamaan, keberadaan masjid yang representatif sangat dibutuhkan masyarakat Payakumbuh sebagai pusat kegiatan keagamaan. Hal itu begitu disadari Riza. Pembangunan Masjid Agung Payakumbuh sudah direncanakannya sejak awal menjabat. Lahan dan maket masjid sudah disiapkan namun keinginannya tersebut ditolak oleh DPRD Payakumbuh karena lahan yang tersedia dianggap kurang layak. Mantan Aktifis Masjid Salman ITB itu tak patah arang. Pembangunan Masjid Agung dialihkan ke kawasan Sawah Kareh, Kelurahan Pakan Sinayan, Kecamatan Payakumbuh Barat. Niniak mamak dan masyarakat setempat menyambut baik rencana pembangunan tersebut sehingga mulai dilakukan proses pembebasan lahan.

Pada sektor pendidikan, Riza memberikan perhatian penuh dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dari segi anggaran, sektor pendidikan menjadi prioritas dalam melahirkan anak didik yang berakhlak mulia. Alokasi anggaran pendidikan di APBD Payakumbuh bahkan mencapai 30%. Peningkatan kualitas guru dan pengajar juga menjadi fokus perhatiannya. Hasilnya, Payakumbuh mampu menjadi Pengelola Pendidikan Terbaik di Sumbar. Dari segi pembangunan di bidang pendidikan, Riza berinovasi untuk mendirikan 2 sekolah baru yaitu SMAN 5 Payakumbuh dengan konsep Boarding dan SMK 4 dengan konsep SMK Informasi Teknologi (IT).

Baca juga  No Hard Feelings

Sektor infrastruktur Payakumbuh mengalami kemajuan sangat pesat. Riza banyak melakukan perbaikan dan pelebaran jalan sehingga jalan Payakumbuh masuk kategori baik atau mulus mencapai 95%. Berbagai pembangunan infrastruktur dilakukan seperti Normalisasi Batang Pulau, pembangunan drainase, saluran irigasi, embung, dan Water Treatment Plant (WTP) yang merupakan teknologi canggih untuk memfilter air Batang Agam menjadi air layak minum.

Berbekal kepiawaian lobi dan jaringan Riza di tingkat pusat, dia berhasil mendatangkan anggaran dari Kementerian PUPR untuk mega proyek Normalisasi Batang Agam. Anggaran senilai Rp 195 M digelontorkan pemerintah pusat untuk pembangunan terbesar yang ada dalam sejarah Kota Payakumbuh. Proyek multiyears dengan pengerjaan sepanjang 10,6 km Batang Agam itu merupakan masterpiece Riza selama memimpin Payakumbuh. (bersambung)