Judul Buku : Marsekal Hadi Tjahjanto Merangkul Arus Perubahan
Penulis : Eddy Suprapto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan : 2021
Tebal : 274 halaman

Apa yang terbayang di benak kita saat mendengar kata Panglima TNI? Jabatan tertinggi dengan kewenangan yang sangat besar dalam memegang komando operasional militer sebagai pucuk pimpinan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Panglima TNI adalah sebuah jabatan yang sangat bersejarah, mengingat jabatan Panglima TNI pertama kali dijabat oleh Soedirman, Pahlawan Nasional, yang saat itu bernama Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat atau Panglima TKR.

Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. yang sekarang menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), ini pernah menjabat sebagai Panglima TNI. Hal ini menjadi sangat berkaitan dengan berbagai kebijakan Hadi Tjahjanto sebagai menteri yang tentu sangat tegas mudah bersinergi dengan Panglima TNI, Kapolri, Kajagung, “menyikat-tendang” mafia tanah, baik di internal ATR/BPN maupun pelaku di luar bersinergi dengan penegak hukum dan membuat Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) plus dengan latar belakangnya dari militer.

Sebagai menteri yang komunikasi publiknya dengan kearifan budaya berpantun, beliau bisa ditabalkan sebagai Bapak Pantun Komenterian ATR/BPN.
*

Buku berjudul “Marsekal Hadi Tjahjanto Merangkul Arus Perubahan” yang ditulis oleh Eddy Suprapto dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini menguak sepak terjang beliau selama menjabat Panglima TNI.

Buku ini terbagi dalam enam bagian, yaitu bagian pertama, Jalan Hidup Berubah, yang memuat pembahasan tentang beberes urusan internal TNI, hingga mengupas tentang teladan Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Bagian kedua, Langkah Besar Sang Marsekal, yang membahas tentang tradisi baru, doktrin TNI, pencapaian-pencapaian Marsekal Hadi Tjahjanto, mulai dari revisi latihan dasar Akademi TNI, pendidikan PAPK untuk Antiradikalisme, adaptasi TNI dengan lembaga lain, di bawah komando Hadi, hingga HAM dan Papua.

Baca juga  DELLA PUSPITA: Nostalgia Buah Besaran

Bagian ketiga, Hadi Tjahjanto dan Tahun Bencana, yang memuat pembahasan mulai dari kiprah TNI turut memerangi wabah Covid-19, sampai TNI yang dikomandoi Hadi dalam proses evaluasi warga Indonesia yang terjebak di Wuhan, China, pada saat kota tersebut dinyatakan tertutup alias lockdown, hingga pada refleksi tahun 2018; sedih, sujud dan syukur.

Bagian keempat, Benteng Andalan Negara, yang membahas mulai dari menghadapi ujian bersinergi, Pilkada serek 2018, sampai dengan mengamankan peristiwa kenegaraan, mengendalikan Kamtibmas.

Bagian kelima, Sang Dirigen Orkestra TNI, yang membahas NKRI Harga Mati, netral dalam politik, bahaya politik identitas, diplomasi militer dan perdamaian dunia, hingga tapal batas negara yang berpegang pada landasan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terakhir, bagian keenam, Jejak Sepatu Sang Marsekal, yang membahas mulai dari Sasmita Bambang Sudarto, kepala versus brutu, seorang angkatan udara yang memiliki gaya angkatan darat, hingga membahas banyak prestasi Marsekal Hadi Tjahjanto.
*

Banyak perubahan yang terjadi di Indonesia sebagai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara dijalankan secara sungguh-sungguh dan profesional oleh Marsekal Hadi Tjahjanto.
Buku setebal 274 ini merupakan catatan sejarah pengabdian Marsekal Hadi Tjahjanto dalam menjalankan amanah negara dan rakyat Indonesia sebagai Panglima TNI.

Kegigihan dan profesionalisme Hadi terbentuk dari didikan keluarga khususnya sang ayahanda. Fokus pada pekerjaan menjadi tanggung jawab yang selalu diemban. Hadi bekerja dalam sunyi agar mendapatkan hasil yang optimal dan memiliki daya guna bagi banyak orang.

Ketua Watimpres Jenderal TNI (Purn) Wiranto, menyebut salah satu kelebihan Pak Hadi sebagai Panglima adalah bersedia mendengar dan menghargai pendapat orang lain. Perhatiannya ke anak buah tinggi. Loyalitas dan kesetiaannya terhadap kolega dan atasan membangun kepercayaan terhadapnya. Tidak heran jika Presiden memilih Pak Hadi sebagai Panglima TNI.

Baca juga  Sylvia Fully : Indonesia Tetap yang Terindah di Dunia

Dalam buku ini, sepak terjang Marsekal Hadi Tjahjanto selama menjadi Panglima TNI terangkai dari satu peristiwa ke peristiwa lain. Penugasan Presiden diimplementasikan menjadi sebelas program prioritas, antara lain; semakin mempererat persatuan antara TNI dan Polri, mengamankan pemilihan kepala daerah secara serentak, merekatkan polarisasi masyarakat, memberikan pengamanan atas aksi demonstrasi pasca-pemilihan presiden, menangani berbagai bencana dan aksi kemanusiaan Papua, serta membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Semua cerita perjalanan karier dan kehidupan Marsekal Hadi Tjahjanto selama bertugas sebagai Panglima TNI dituturkan dengan bahasa yang mengalir lancar. Banyak peristiwa yang merebak dan diketahui oleh banyak masyarakat, tapi banyak juga yang tak diketahui masyarakat karena dituturkan oleh Marsekal Hadi sendiri. Kisah-kisah persahabatan, kerja sama tim, dan solidaritas didedahkan secara gamblang, bernas dan lugas, Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI dalam menangani berbagai masalah bangsa ini yang sangat kompleks menjadi kekuatan sekaligus keunikan buku ini.*

 

*Akhmad Sekhu, redaktur senior dan novelis.