Jakarta – Ibu Kota Jakarta serta daerah penyangganya, yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kawasan Puncak serta Cianjur, saat ini menghadapi masalah dalam penataan kota. Masalah yang dihadapi antara lain, banjir, kemacetan, permukiman kumuh, sanitasi, pengelolaan sampah serta ketersediaan air bersih. Adanya masalah tersebut membuat pemerintah akhirnya menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur. Hadirnya Perpres ini menjadi titik awal pembenahan kawasan Jabodetabekpunjur, terutama terkait tata ruangnya.
Pembenahan kawasan tersebut, setidaknya melibatkan tiga Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi, yakni Pemda Provinsi DKI Jakarta, Pemda Provinsi Banten serta Pemda Provinsi Jawa Barat. Berangkat dari hal tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil mengunjungi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa (07/07/2020). Kunjungan ini merupakan tindaklanjut kickoff meeting pada tanggal 12 Juni 2020 lalu.
Dalam kunjungan kerja tersebut Menteri ATR/Kepala BPN, didampingi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Tata Ruang, Abdul Kamarzuki; Dirjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Budi Situmorang; Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Yulia Jaya Nirmawati; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta, Jaya serta para Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi se-Jakarta. Dalam menerima kunjungan tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan didampingi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria; Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Kepala Badan Penerimaan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Para Wali Kota se-DKI Jakarta, Kepala Dinas (Kadin) Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, Kadin Perumahan Rakyat dan Permukiman, Kadin Sumber Daya Air serta Kadin Pertamanan.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN menyatakan perlunya pendekatan berbeda dalam penyelesaian masalah yang dihadapi kawasan Jabodetabekpunjur tersebut. “Kita perlu pendekatan HITS, yakni pendekatan secara Holistik, Integratif, Tematik dan Spasial dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Pendekatan ini memerlukan peran serta kerja sama yang baik antar pemangku kepentingan,” kata Sofyan A. Djalil.
Menteri ATR/Kepala BPN mengungkapkan bahwa untuk pendekatan HITS ini, setiap pemangku kepentingan harus berkomitmen dan menjalankan peran masing-masing. “Dalam penanganan banjir dan tanah longsor, misalnya, Kementerian ATR/BPN berperan dalam pengendalian pemanfaatan ruang dan pertanahan, sedangkan untuk pemerintah provinsi DKI Jakarta dapat berkomitmen dalam anggaran dan pelaksanaan penanggulangan banjir di wilayah hilir,” kata Sofyan A. Djalil.
Lebih lanjut, Menteri ATR/Kepala BPN mengatakan bahwa nantinya akan dibentuk Lembaga/Badan Koordinasi Pengelolaan Kawasan Jabodetabek-Punjur. Dalam struktur organisasinya, Menteri ATR/Kepala BPN akan ditunjuk sebagai ketua dan wakilnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), lalu 3 (tiga) Gubernur berperan sebagai Koordinator Wilayah. “Kita juga akan membentuk Project Management Officer (PMO). Dalam strukturnya, PMO akan dipimpin oleh Direktur Program, yang di bawahnya ada Direktur 1 serta Direktur 2, dan Direktur 3. Setiap Direktur tersebut memiliki counterpart, yakni dinas terkait, kantor pertanahan, kelompok kerja (pokja), serta consultative group,” ungkap Sofyan A. Djalil.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambut baik ide tersebut. Menurutnya, masalah yang dihadapi Kota Jakarta dikarenakan karena lemahnya pengendalian lingkungan. “Masalah yang dihadapi oleh Kota Jakarta harus diselesaikan dengan inter region, serta dengan kendali kuat,” ujar Gubernur DKI Jakarta.
Terbitnya Perpres Nomor 60 Tahun 2020 diharapkan memudahkan koordinasi antar Kepala Daerah serta antara Pemerintah Pusat dengan Kepala Daerah dalam menyelesaikan permasalahan di kawasan Jabodetabek-Punjur. “Kami sangat bersyukur adanya Perpres Nomor 60 Tahun 2020. Harapannya bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi Kota Jakarta selama ini. Kami juga sangat ingin terlibat dan siap bekerja bersama secara tim,” pungkas Anies Baswedan. (RH/LS/RE)
#SiapUntukSelamat
#BersatuLawanCovid19
#CuciTangan
#JagaJarak
#MaskerUntukSemua
#TidakMudik
#DiRumahAja