Yogyakarta – Dalam rangka mempelajari budi daya udang dan ikan bandeng, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra melakukan kunjungan ke Pesisir Pantai Selatan Kabupaten Gunung Kidul. “Kunjungan saya kali ini ingin belajar lebih jauh mengenai budi daya udang dan ikan di wilayah pesisir, pengalaman kunjungan saya ini akan saya bagi pada kegiatan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Pesisir, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” ujar Wamen ATR/Waka BPN saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut, Gunung Kidul, Rabu (09/09/2020).
.
Ia mengatakan bahwa minggu lalu pihaknya telah berdiskusi dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan mengenai kebutuhan dukungan terkait penataan. “Maka kita usulkan gagasan mengenai konsolidasi tambak, selain itu juga kita arahkan agar para penambak ini memiliki pemberdayaan bersama, karena saya mendapat tugas sebagai koordinator GTRA Pusat, kita harus menciptakan penguatan tanah yang lebih efektif,” imbuhnya.
.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Direktur Landreform, Sudaryanto mengatakan bahwa GTRA Pusat bertugas mengoordinir GTRA seluruh Indonesia yang menjadi tema adalah Desa Mandiri yang berdaya. “Kemudian juga Reforma Agraria itu tidak harus Redistribusi Tanah namun juga bisa dengan Distribusi Manfaat, jadi bagaimana kita mendistribusikan manfaat kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya,” ujar mantan Kepala Kantor Wilayah BPN Sumatra Barat ini.
.
Tri Wibisono, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi D.I. Yogyakarta dalam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa untuk khusus di Provinsi D.I. Yogyakarta akan melakukan penataan akses terlebih dahulu baru akan melaksanakan penataan aset, karena di pesisir Pantai D.I. Yogyakarta hampir seluruhnya adalah tanah Kesultanan, sehingga Kanwil BPN Provinsi D.I.Yogyakarta akan melakukan penataan aset Kesultanan menjadi Hak Milik Kesultanan, kemudian nanti masyarakat dapat memohonkan tanah Kekancingan kepada pihak Kesultanan. “Saya harap pertemuan ini agar dapat direspons dengan cepat oleh pihak Kesultanan, dan tanah di pesisir Pantai D.I. Yogyakarta dapat sesuai dengan tata ruang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, dan ini yang kita harapkan untuk bisa melaksanakan Reforma Agraria pesisir di D.I. Yogyakarta,” jelasnya.
.
Sementara itu dalam hal teknis budi daya udang dan ikan bandeng, Kepala Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya Provinsi D.I. Yogyakarta, Supanto mengatakan dalam budi daya ini telah dikembangkan teknologi BIO FLOK, teknologi ini dapat mengubah feses udang dan ikan bandeng menjadi makanan lagi. “Teknologi ini dapat menekan biaya pakan, sehingga biaya produksi dapat kita tekan juga, dan keuntungan akan semakin banyak diperoleh,” pungkasnya. (RO/NA/AM)

Baca juga  Persiapan Rakernas, Kementerian ATR/BPN Susun Rencana Strategis 5 Tahun ke Depan

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya