BANGKA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, meresmikan sekaligus meninjau Rumah Sakit Infeksi dan Karantina Covid-19 RSUD DR (HC) Ir Soekarno, pada Kamis (18/3/2021) pagi.
Rumah sakit darurat khusus Covid-19 ini, berada di dalam kompleks RSUD Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung, jalan Zipur, Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.
Rumah sakit khusus tersebut dibangun di atas luas lahan 2,3 hektar (Ha), dengan memiliki daya tampung hingga 100 pasien. Dilengkapi ruangan bertekanan negatif dan peralatan standar penanganan Covid-19.
Rumah sakit ini dapat melayani masyarakat yang terinfeksi positif Covid-19 dengan kondisi ringan, sedang hingga berat.
Berdasarkan pantauan, Doni Monardo, yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional ini, terlihat menggunakan pakaian kemeja putih, dengan rompi BNPB berwarna cokelat menempel di badanya.
Doni menyampaikan, Provinsi Bangka Belitung memiliki catatan baik dalam penanganan Covid-19.
“Babel menurut catatan kami, termasuk pengendali kasus Covid-19 lebih baik. Karena yang pertama kasus aktif ini lebih rendah dari Nasional, kemudian kasus harian rata-rata menurun, kemarin hanya 50 kasus baru,” jelas Doni Monardo, dalam acara peresmian Rumah Sakit Darurat Covid-19, pada Kamis (18/3/2021).
Selain itu, terkait angka kesembuhan Doni mengatakan Bangka Belitung juga telah di bawah angka nasional, sehingga dianggap sebagai prestasi.
“Ini sudah melampaui angka kesembuhan secara nasional sebesar 90,1 persen, ini prestasi, termasuk juga angka kematian, meninggal di Babel jumlahnya 127 jiwa, jauh di bawah angka nasional, ini prestasi, dan ini bukti pemerintah hadir menyelamatkan jiwa masyarakatnya,” ungkapnya.
Dengan melihat kasus di Bangka Belitung, Doni mengatakan pemerintah daerah jangan merasa terlena dengan prestasi yang didapatkan, karena perlu konsistensi untuk terus mempertahankannya.
“Melihat prestasi ini apakah akan bertahan begini, akan bisa tetap terkendalai, belum tentu. Apabila tidak disiplin, harus kompak terus, jangan sampai jumlah kasus berubah lagi,” kata Doni.
Dia juga mengingatkan untuk konsiten dalam melaksanakan program 3 M ditambah 3 T, di Provinsi Bangka Belitung agar masyarakatnya terus terjaga serta terhindar dari penyebaran Covid-19.
“Kemudian sekarang dilakukan menyiapkan fasilitas di rumah sakit, sangat penting jangan masuk fase yang berat. Jangan tunggu fasenya meningkat, bisa terlambat perawatan konsekunsinya jangan sangat berat bisa fatal. Terutama apabila punya komorbit dan usia di atas 47 tahun, karena saya ini penyintas jadi tahu,” kata Doni.
Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, mengucapkan terima kasih atas bantuan rumah sakit yang diberikan pemerintah pusat terhadap Provinsi Bangka Belitung.
Ia mengharapkan rumah sakit ini dapat bermanfaat untuk membantu masyarakat.
“Terima kasih, salam kepada pak presiden mudah mudahan kehadiran rumah sakit ini dapat mengurangi beban pemerintah daerah dalam rangka memberikan pelayanan untuk meningkatkan kesehatan dalam penanganan Covid-19,” kata Erzaldi.
Kronologi Dibangunnya Rumah Sakit Khusus Covid-19
Sekretaris Percepatan, Penanganan Satgas Covid-19 Provinsi Bangka Belitung Mikron Antariksa, mengatakan, kronologi awal dibangunya Rumah Sakit khusus Covid-19 di Bangka Belitung, karena keterbatasanya fasilitas rumah sakit dalam upaya penanganan Covid-19.
“Karena Bangka Belitung terdiri dari dua pulau utama, Bangka dan Belitung serta ratusan pulau-pulau kecil, dengan keterbatasan akses fasilitas Kesehatan untuk penanganan Covid-19. Saat ini hanya tersedia dua rumah sakit rujukan Covid-19 dengan kapasitasnya yang terbatas,” jelas Mikron Antariksa.
Rumah sakit itu, yakni RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang memiliki 8 beds dan RSUD Marsidi Judono Belitung dengan 28 beds.
“Kedua rumah sakit tersebut belum memiliki fasilitas karantina, ruang isolasi dan peralatan penunjang khusus untuk melayani pasien ODP, PDP dan terkonfirmasi,”katanya.
Dari melihat kondisi tersebut, sambung Mikron, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, melalui surat gubernur nomor 645-B/0474/Dinkes tanggal 15 Juni 2020, mengusulkan perihal pembangunan rumah sakit darurat penanganan Covid-19 di Provinsi Bangka Belitung.
Kemudian usulan pembangunan dilakukan, berdasarkan surat Kepala BNPB Nomor B-72/KA SATGAS/PD.01.02/10/2020 pada 6 Oktober 2020 lalu, perihal pengembangan RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno menjadi Rumah Sakit Rujukan Covid-19.
Rumah sakit mulai menjadi tempat rujukan Covid-19 pada Oktober 2020, dibangun menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana tahun anggaran 2020 dengan nilai kontrak Rp 70. 425. 718.000.
Infrastruktur dan Fasilitas Rumah Sakit Infeksi dan Karantina Covid-19 RSUD DR (HC) Ir Soekarno.
1. Bangunan Isolasi 25 beds
2. Bangunan Observasi 75
3. Bangunan Screening
4. Bangunan Satelit Bersih
5. Bangunan Satelit Operasional
6. Bangunan Utilitas (Power House, Ruang Gas Medis, Water Tank dan Ruang Pompa)
7. Gardu PLN
8. Koridor Operasional dan Koridor Bersih
9. Pekerjaan Sarana Prasarana Lingkungan.
* Nilai Kontrak: Rp 70. 425. 718.000
* Kontraktor Pelaksanan Rancang Bangunan: PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
* Jangka Waktu Pelaksanaan: 27 Oktober 2020 sampai 10 Desember 2020
Sumber: BPBD Provinsi Bangka Belitung
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#BudayaSadarBencana
#BersatuLawanCovid19
#CuciTangan
#JagaJarak
#MaskerUntukSemua
#DiRumahAja