“Assosiasi kami sangat berterimaksih terhadap upaya Kementan dalam meningkatkan pemberdayaan peternak lokal”, kata Ade.
“Kami berharap unggas lokal dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, yang memberikan kontribusi minimal 25% dari total produksi unggas nasional”, tambahnya.
“Mari sama-sama kita bersinergi membangun negeri dengan aksi nyata di sub sektor peternakan, tidak sekedar berpolemik”, tukasnya.
Senada dengan Ade, Singgih Januratmoko selaku Ketua Umum Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan) Indonesia juga menyampaikan terima kasih atas kinerja nyata Kementan yang mampu menstabilkan harga ayam broiler hidup (live bird) di atas harga pokok produksi (HPP), sehingga tidak terlalu fluktuatif selama tahun 2018.
Selain itu, Menurutnya Kementan juga telah berhasil menjaga keseimbangan antara supply-demand melalui pengaturan alokasi Grand Parent Stock (GPS) ayam broiler.
“Jadi tidak diragukan lagi kesungguhan Kementan saat ini dalam membangun pertanian, khusunya peternakan di Indonesia”, ucapnya.