Demikian halnya dengan Rofi Ketua PPRN (Paguyuban Peternak Rakyat Nasional) Blitar yang menyatakan bahwa perwakilannya tidak ada yang hadir dalam petisi yang dibuat Pataka.

“Kami peternak Blitar sudah bertahun-tahun mencari nafkah dengan usaha ternak ayam petelur, terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian dan jajaranya yang selalu berusaha membantu peternak untuk terus hidup dan berkesempatan mencari nafkah serta membantu memajukan bangsa”, ujarnya.

Sementara itu, Kholiq yang mewakili Peternak Malang dan Asosiasi Pinsar/Organisasi Petelur Nasional menyampaikan bahwa perwakilannya juga tidak ada yang hadir dalam Petisi Pataka.

“Jadi apabila ada kelompok-kelompok yang mengatasnamakan organisasi peternak layer Malang, itu bukan dari kelompok kami”, ungkapnya.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Mentan beserta jajarannya yang melakukan tindakan membantu peternak dengan berbagai cara agar peternakan layer kelompok kami di Malang tetap eksis”, ujarnya menambahkan.

Baca juga  Perayaan Hari Pangan Sedunia di NTT jadi Momentum Bangkitnya Kemendes PDTT

“Kami lihat sendiri, bagaimana upaya Bapak Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan atas instruksi Bapak Mentan yang selalu kerja keras sampai tidak mengenal waktu bahkan sampai jam 11 malam masih kerja memperjuangkan agar peternak rakyat tetap bisa bertahan. Untuk itu, kami dari kelompok peternak Malang menolak semua pembusukan/statement yang tidak menghargai hasil kinerja Kementan yang pada kenyataanya telah bekerja keras untuk melindungi peternak”, pungkasnya.