“Kayaknya di seluruh dunia lagu dengan genre semacam ini selalu tahan lama. Itu saja alasannya,” ujar Didi Kempot saat ditemui dalam jumpa pers “Konangan Concert” di Jakarta, Jumat.
Bahkan, menurut pria yang dijuluki “The Godfather of Broken Heart” itu, ia juga konsisten menulis lirik dalam bahasa Jawa yang ternyata tidak hanya digemari penikmat musik dalam negeri saja.
“Saya sudah pernah ke luar negeri baik ke Eropa atau Amerika sana. Ternyata lagu apa pun kalau kita serius itu sangat bisa diterima,” kata Didi Kempot.
Menurut dia, lagu dengan lirik berbahasa apa pun atau bertema apa pun akan dapat diterima asalkan membawanya dengan yakin.
“Contohnya kita di sini dengar lagu Mandarin, Korea, atau lagu barat bisa senang walaupun tidak tahu artinya,” imbuhnya.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com