AGRARIA.TODAY – Dalam empat tahun terakhir, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus mengembangkan kemampuan para pegawainya dengan menyelenggarakan penilaian kompetensi. Tujuannya, untuk mendapatkan pimpinan berkualitas di masa yang akan datang serta menjawab visi dan misi kementerian yang telah ditetapkan. Dalam penilaian kompetensi, salah satu aspek yang dinilai adalah kompetensi manajerial dan sosio kultural.

Diterapkannya penilaian kompetensi tentunya tidak lepas dari pro dan kontra. Ada pihak yang memandang hal ini dapat membangun kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bekerja, namun ada pihak yang berbeda cara pandangnya. “Dalam pemahaman mereka, ini hanya lulus dan tidak lulus. Padahal adanya penilaian kompetensi ini bertujuan untuk melakukan mapping terhadap 17.000 pegawai Kementerian ATR/BPN,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Agustyarsyah saat membuka webinar Pengenalan Kompetensi Manajerial dan Sosio Kultural untuk Pejabat Pengawas, secara daring, Rabu (30/03/2022).

Hingga bulan Maret 2022, PPSDM telah mampu melakukan pemetaan terhadap 7.000 pegawai Kementerian ATR/BPN, sehingga Agustyarsyah menganggap bahwa PPSDM masih memiliki tugas yang besar untuk melakukan pemetaan bagi seluruh pegawai. “Kita optimis, mapping terhadap 17.000 pegawai dapat kita selesaikan pada tahun ini. Dan jika selesai, tahun depan kita akan melakukan mapping kembali terhadap hasil mapping tiga tahun lalu, karena kami menganggap tiga tahun ke belakang telah terdapat perubahan organisasi ataupun perubahan pribadi masing-masing pegawai,” ungkap Kepala PPSDM.

Baca juga  Dukung Pengembangan Dunia Usaha, Menteri ATR/Kepala BPN: Utamakan Aspek Perlindungan kepada Masyarakat

Pelaksanaan penilaian kompetensi ini dikenal level-level penilaian. Terhadap hal itu, Kepala PPSDM meminta agar setiap pegawai memahami dengan baik di mana level penilaian mereka dan apa yang harus dikuasai oleh seseorang pada saat berada di level tersebut. Untuk itu, ia juga berharap, setiap pegawai yang mengikuti penilaian kompetensi memperoleh nilai yang optimal atas kompetensi mereka.

“Kompetensi akan melakukan mapping terhadap Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi manajerial dan sosial kultural yang tepat. Jajaran PPSDM sangat berharap teman-teman yang sudah bekerja keras dapat memperoleh tempat yang lebih baik serta memberikan kontribusi yang lebih baik. Penilaian kompetensi ke depan juga diharapkan dapat memberikan semangat yang baru, karena ini sudah sangat tepat untuk mendorong Kementerian ATR/BPN yang lebih baik,” tambah Kepala PPSDM.

Ketua PT ARA Indonesia, Yanti Munthe mengatakan bahwa proses pengembangan kompetensi seperti lingkaran yang terdiri dari empat tahap. “Tahap pertama adalah kita tahu apa artinya sukses itu. Sukses bagi diri kita adalah bagaimana kita membuat unit kerja kita sukses sehingga kita harus mengetahui kebutuhan organisasi. Setelah itu, kita harus tahu apa yang menjadi kekuatan dan kekurangan kita atau pengenalan diri. Di sini kita perlu tahu apa yang dibutuhkan dalam kompetensi sosio kultural bagi jabatan pengawas maupun administrator,” ujar Yanti Munthe.

Baca juga  Gelar Rapim, Kementerian ATR/BPN Persiapkan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha

“Maknanya adalah kita mampu mendefinisikan sukses itu, kita mampu kenali diri kita, kita kelola, lalu kita evaluasi kemajuan. Dalam evaluasi kemajuan nanti, kita dapat melihat sukses organisasi itu seperti apa, karena dari waktu ke waktu selalu berubah,” tambah Ketua PT ARA Indonesia. (RH/RS)

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajuDanModern
#MenujuPelayananKelasDunia