JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menerima kunjungan Konsul Jenderal Kehormatan Seychelles, Nico Barito di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Rabu (18/4/).

Dalam pertemuan ini mendiskusikan peluang kerjasama dengan Seychelles dalam rangka peningkatan perekonomian daerah tertinggal, khususnya di wilayah pesisir berbasis pantai dengan memberdayakan kearifan lokal di wilayah tersebut.

Menteri Desa PDTT juga akan mengirim beberapa kepala desa dan penggiat desa untuk belajar pengelolaan pariwisata di Seychelles.

“Kami akan kirim kepala desa dan pegiat desa, khususnya di daerah pesisir untuk belajar di Seychelles. Model pengelolaan pariwisata Seychelles bagus untuk dikembangkan di Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, Kementerian Desa PDTT akan mengobservasi daerah-daerah mana yang bisa menjadi pilot project kerjasama dengan Seychelles.

“Rencananya kepala desa yang dikirim yaitu yang daerahnya memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Seychelles yaitu daerah pesisir seperti Togean, Tojo Una una. Intinya pariwisata berbasis kearifan lokal untuk pengembangan ekonomi,” terangnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Duta Besar Seychelles Nico Barito mengatakan bahwa Seychelles mengembangkan pariwisata untuk kelas status ekonomi tinggi (seperti raja-raja). Ada homestay berstandar internasional yang dikelola masyarakat lokal juga.

Baca juga  Tumbuhkan Kultur Birokrasi Bersih Mendes PDTT Siap Berkoordinasi dengan KPK

“Banyak yang Indonesia bisa pelajari dari Seychelles, salah satunya tentang pengembangan ekonomi di wilayah pesisir pantai (blue economy),” ungkapnya.

Republik Seychelles adalah sebuah negara kepulauan di tengah Samudra Hindia, sekitar 1.600 km sebelah timur daratan Afrika, dan sebelah timur laut Madagaskar. Negara dan teritori tetangganya ialah Mauritius dan Reunion di sebelah selatan, Komoro dan Mayotte di barat daya, dan Maladewa di timur laut. Seychelles terdiri dari 115 pulau yang menempati wilayah daratan 455 km2 dan Zona Ekonomi Eksklusif 1,4 juta km2.

Seychelles merupakan salah satu tujuan wisata terindah di dunia dengan  lautnya yang tenang, pantai yang bersih dengan gabungan pasir putih dan karang, serta penuh dengan resort dan perhotelan. Sektor pariwisata merupakan salah satu andalan utama bagi perekonomian Seychelles. Dalam rangka menarik lebih banyak devisa dari turisme, Seychelles menerapkan kebijakan foreign currency terhadap semua turis asing, yaitu mata uang Euro sebagai alat pembayaran resmi.

Tenaga kerja Indonesia di Seychelles saat ini berjumlah sekitar 120 orang yang umumnya bekerja di sektor turisme dan perhotelan. Dalam rangka menghadapi dan keluar dari krisis ekonomi global yang sangat memukul Seychelles, Seychelles telah merencanakan untuk lebih memberdayakan tenaga setempat sekaligus memperketat penggunaan tenaga asing. Ke depan kebijakan ini akan mempengaruhi arus penggunaan tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di Seychelles, khususnya tenaga kerja perhotelan.

Baca juga  Mendes Eko Ungkap Cara Kurangi Kemiskinan di SDGs 2019

Sektor lintas lain yang perlu dipertimbangkan adalah perikanan, pemrosesan, dan logistik di lingkup Samudra Hindia terkait perikanan yang ramah lingkungan dan kapasitas dalam keanekaragaman hayati dan pengelolaan ekowisata untuk resor di pulau-pulau kecil, dimana Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau.