Paviliun Indonesia pada Fruit Expo 2019 di Guangzhou China mendapat apresiasi dari para pengunjung. Setelah pengguntingan pita, Yasid Taufik berkesempatan mengenalkan buah-buah Indonesia melalui wawancara yang dilakukan oleh media lokal setempat. Delapan stan dari pelaku usaha hortikultura segar maupun olahan masing-masing terlihat sibuk menerima pengunjung.
“Indonesian Pavillion is very beautiful. I love it,” puji salah seorang pengunjung dari Uzbekistan.
Fruit Expo yang berlangsung dari 27-29 Juni 2019 diikuti pelaku usaha dari 13 negara Asia dan Eropa, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, India, Yunani, Peru, Meksiko, Chile, dan lain-lain.
“Diharapkan selain dengan China juga terjalin transaksi bisnis dengan negara peserta lainnya. Selain importir, pengunjung pada hari pertama ini kebanyakan dari pengelola toko buah,” ujar salah satu exhibitor asal Indonesia.
Indonesia memproduksi berbagai buah-buahan yang disukai oleh Masyarakat China, baru empat jenis buah yang bisa masuk ke negara itu, yaitu pisang, salak, manggis dan lengkeng. Akhir Juli direncanakan ekspor perdana buah naga. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia berupaya memperoleh kesepakatan membuka akses pasar untuk nenas, alpukat, mangga, durian dan jambu.
Selain bisnis perdagangan antar negara yang biasa, sekarang di China juga berkembang perdagangan online antar negara. Volume perdagangan online bahkan melebihi perdagangan konvensional.