1. Kita tidak sekedar menanam akar wangi tapi Vetiver System untuk mitigasi bencana longsor .
2. Di Garut yang ditanam adalah akar wangi yang diambil akarnya untuk bahan baku perfume Vetiveria Zizaionides.
3. Yang kita tanam adalah bibit yang berbeda, Chrysophogon Zizaionides, dengan daun yang keras dan tegak lurus .
4. Harus dibedakan Chrysophogon Zizaionides memiliki fungsi konservasi untuk mencegah longsor dan banjir dan menjernihkan air
5. Tidak bisa membandingkan Vetiver dengan rumput gajah atau rumput lainnya kenapa? Karena perbedaan pada akarnya. Satu satunya tanaman yang akarnya serabut , namun berkekuatan 1/6 kawat baja adalah Vetiver System.
6. Secara Internasional sudah diakui oleh PBB dan World Bank untuk mitigasi bencana. Artinya sudah melalui puluhan riset dan sudah diuji di seluruh dunia
7. Ada organisasinya , dibawah World Bank , yaitu TVNI
(The Vetiver Network International) dimana implementasi dari seluruh dunia dilaporkan dan dibahas disana.
8. Sukses di Cisanti dan Citarum adalah bukti nyata, bahwa bantaran danau dan lereng sungai yang ditanami Vetiver tak lagi longsor dan air tak akan meluap kemana mana karena diserap oleh hamparan Vetiver yang ditanam oleh Perajurit Maung Siliwangi, atas perintah Doni Monardo, Pangdam saat itu.
9. Vetiver bukan formula coba coba, ketuanya TVNI adalah Raja Thailand, sekarang princess Mahacakri Sirindorn. Di Thailand ada Universitas/Kampus yang khusus mempelajari/mengajarkan Vetiver
Catatan tambahan:
“vetiver”, nama dari bahasa Tamil yang berarti “rumput kasar”. Vetiver bisa tumbuh di segala macam tanah tropis yang cenderung kering. Pucuk bunganya ungu seperti gandum karena ia memang satu marga dengan sorgum, padi, dan serai.
The Vetiver Network International. Organisasi ini didirikan pada 1994 dan dipimpin Raja Thailand Bhumibol Adulyadej (1927-2016) yang menyukai ilmu botani. Bank Dunia memang mempromosikan tanaman ini ke dunia berkembang di negara tropis sejak 1990. Thailand yang paling gesit merespons. Hasilnya, mereka berhasil merevolusi pertaniannya berkat vetiver. Akarnya yang 1/6 kali setara kawat baja dan menghasilkan molum bisa menawar racun dalam tanah yang membunuh tanaman.
Vetiver telah menjadi rumput pelindung bagi tanaman pokok pertanian di sekitarnya. Raja Thailand memerintahkan kepada rakyatnya agar menanam vetiver di setiap 10 tanaman jagung. Di Thailand, vetiver dipelajari khusus di universitas dan banyak dosen yang menjadi profesor karena vetiver.
Pada 2014, TVNI mengadakan konferensi internasional tentang tanaman ini di Manila, Filipina.(*)